Balikpapan, Borneoupdate.com – Nama Mahyudin Mansyur muncul dalam bursa calon Gubernur Kalimantan Timur periode 2025-2030. Walaupun baru sekedar say hello alias “tes ombak” melalui statemen di akun media sosial Facebook, akan tetapi respon netizen sudah lumayan besar. Ada ratusan orang yang menyukai (like) dan puluhan orang lainnya menshare ulang. Kemudian yang berkomentar pun tak kalah seru dan ramainya.
“Insya Allah saya berniat untuk mencalonkan diri menjadi Gubernur Kalimantan Timur,” ujar Mahyudin seperti dikutip dari akun facebooknya, Senin (11/3/2024).
Hadirnya Mahyudin dalam bursa kandidat, mengubah peta persaingan politik. Jika selama ini ada dua nama yang digadang-gadang cukup kuat, yakni Isran Noor dan Andi Harun, kini spekulasinya semakin beragam.
Sebab masih ada nama Rudi Mas’ud atau Hasanuddin Mas’ud yang diprediksi bakal hadir juga meramaikan bursa kandidat. Rudi Mas’ud adalah Ketua DPD Partai Golkar Kaltim. Dan, dalam Pemilu 2024 ini Partai Golkar tampil menjadi juara dalam perolehan suara DPR RI maupun DPRD Kaltim.
Kembali ke soal Mahyudin. Pria kelahiran Tanjung 8 Juni 1970 ini akan benar-benar menjadi lawan tangguh dari Isran Noor. Sebab selama ini, nama Isran Noor sangat mendominasi persepsi publik. Bahkan ada yang menyebut; jika Isran dipasangkan dengan artis Manohara pun dia bakal menang.
Sementara Mahyudin sendiri tak muncul dalam bursa kandidat, bahkan tak dihadirkan oleh lembaga survei. Dia tidak masuk hitungan lantaran terlihat asyik dengan dunianya sendiri sebagai Wakil Ketua DPD (Dewan Perwakilan Daerah) Republik Indonesia. Banyak yang mengira, Mahyudin yang karir politiknya telah menasional tak tertarik lagi kembali ke kampung halaman, Kalimantan Timur.
Tapi publik sangat paham dengan reputasi Mahyudin. Memulai karir dari sebuah desa kecil di Kecamatan Sangatta, Kabupaten Kutai Timur. Terus melaju menjadi Bupati Kutai Timur, menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kaltim, anggota DPR RI dua periode dan menjadi Wakil Ketua MPR RI. Lalu menjadi Wakil Ketua DPD RI periode 2019-2024.
Bagaimana dengan Andi Harun? Politisi yang menjadi Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim ini baru saja menikmati aura kemenangan karena ketua umumnya Prabowo Subianto menang sebagai Presiden ke-8 Ri berdasar quick count. Dia juga merasa bersyukur karena performance partainya di Kaltim cukup bagus, mengalahkan PDI Perjuangan dalam perolehan suara DPR RI maupun DPRD Kaltim.
Andi Harun dalam persepsi masyarakat Kaltim, kemungkinan besar tetap ingin mempertahankan kursinya sebagai Wali Kota Samarinda. Dia ingin menorehkan prestasi gemilang di kota itu, dan ‘tiket’ kemenangan sudah lebih nyata dari pada dia memilih maju sebagai calon Gubernur Kaltim bersaing dengan Isran Noor.
Tapi, siapapun tahu, para politisi selalu ‘gatel’ untuk mencapai karir politik yang lebih tinggi. Apalagi, ada pepatah yang mengatakan; kesempatan tak datang dua kali.
Andi Harun sudah pernah dua kali meninggalkan kursinya sebagai anggota DPRD Kaltim. Pertama saat dia menjadi anggota DPRD Kaltim (periode 2009-2014) dari PAN (Partai Amanat Nasional) dan kedua saat dia menjadi anggota DPRD Kaltim dari Partai Golkar (September 2018).
Artinya, bukan tak mungkin Andi Harun melepaskan peluang menjadi wali kota Samarinda keduakali dan maju menjadi gubernur.
Peluang Andi Harun maju Gubernur dan memenangkannya juga sangat besar. Dari sisi popularitas sudah cukup tinggi dan elektabilitasnya terus membaik seiring dengan prestasi kerjanya sebagai Wali Kota Samarinda.
Jika Andi Harun ikut maju, maka ada kemungkinkan ‘pertandingan’ Gubernur Kaltim diikuti oleh 4 pasangan calon. Yaitu, masing-masing adalah Isran Noor, Mahyudin, Rudi Mas’ud dan Andi Harun.
Mahyudin sendiri sudah mengumumkan rencananya, akan maju dari jalur independen. Dia sudah mulai bergerak dengan merekrut para relawan untuk menyiapkan persyaratan sebagai calon independen. (*)
Discussion about this post