Balikpapan, Borneoupdate.com – Meski masih berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) virus corona (Covid-19) hingga Mei ini, Pemerintah Kota Balikpapan memastikan tidak akan menutup operasional pasar tradisional. Padahal berdasarkan data dinas kesehatan, tercatat telah ada ditemukan dua pedagang di dua pasar tradisional di Kota Balikpapan sudah meninggal dunia setelah ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona atau COVID-19.
Walikota Balikpapan, Rizal Effendi mengatakan pihaknya melalui Dinas Perdagangan cukup memperketat pengawasan penerapan standar prosedur pencegahan penyebaran virus corona diantaranya dengan mewajibkan kepada pedagang atau pembeli di pasar tradisional untuk selalu menggunakan masker.
“Saya pastikan tidak akan ada penutupan pasar tradisional,” ujarnya ketika diwawancarai wartawan di Kantor Walikota Balikpapan.
Menurut Rizal, Ada beberapa cara yang akan diterapkan oleh Pemerintah Kota Balikpapan dalam mengatasi masalah kerumunan masyarakat di pasar tradisional diantaranya dengan membatasi jumlah pembeli atau mengatur jarak antara pengunjung dan penjual di dalam pasar.
Hal itu akan dilakukan secara bertahap untuk mencegah agar kerumunan yang terjadi pasar tradisional, tidak menjadi salah satu potensi baru sebagai wadah penyebaran virus corona, terlebih dengan mulai ditemukannya transmisi lokal di Kota Balikpapan.
Upaya ini dilakukan dengan melibatkan sejumlah instansi terkait diantaranya Unit Pengelola Teknis Pasar Tradisional dan ketua perkumpulan pedagang pasar agar upaya yang dilakukan dapat terlaksana secara maksimal.
“Kita membahas bagaimana mengatur agar di pasar lebih tertib lagi, lebih disiplin lagi, baik pedagangnya maupun juga pembelinya untuk mendukung upaya pencegahan penyebaran virus corona,” terangnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan Arzaedi mengatakan pihaknya akan memperketat pengawasan pasar tradisional untuk mendukung upaya pencegahan penyebaran virus corona diantaranya dengan mewajibkan kepada seluruh pedagang pasar agar selalu menggunakan masker, termasuk juga para pembeli yang berkunjung ke pasar.
“Ada kemungkinan nanti kita misalnya membatasi pada pembeli yang masuk ke pasar dulu, atau membuat jarak pedagang dan pengunjung di pasar gitu, ada beberapa hal kita lakukan pengetatan di pasar. Semua yang di pasar harus dukung ini, kalau ada satu aja yang positif, hal ini juga berpengaruh kepada mereka (pedagang), bisa-bisa pasar jadi ditutup,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post