Yogyakarta, Borneoupdate.com – Sebagaimana terdapat dalam amanat Muktamar bahwa upaya-upaya Internasionalisasi di Muhammadiyah harus terus diimplementasikan. Muhammadiyah melalui Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerjasama dengan Robert Koch Institute dan I.S.A.R Germany menyelenggarakan agenda ‘Emergency Medical Teams Twinning, Training, and Transfer Knowledge (EMT TTT) dalam upaya peningkatan kapasitas dan pemenuhan standarisasi Internasional para Emergency Medical Team (EMT) di Muhammadiyah.
Ketua Bidang EMT MDMC PP Muhammadiyah, dr. Corona Rintawan pada agenda EMT TTT yang dilaksanakan pada Jumat hingga Senin (22-25/11) di Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta memberikan pernyataan terkait perkembangan Muhammadiyah di bidang Kesehatan dan pelayanan bencana.
“Seperti yang kita ketahui bahwa konsep kesehatan di Muhammadiyah adalah PKU atau awalnya PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem). Lalu dalam inplementasinya, Muhammadiyah sejak dulu sudah berperan dalam bidang kesehatan dan pelayanan bencana. Sejak tahun 1918 Muhammadiyah mengirimkan tim pertamanya untuk erupsi gunung kelud. Maka dalam perkembangannya, muncul berbagai kebutuhan terkait profesionalisme terhadap pelayanan bencana,” jelasnya.
Selanjutnya, dr.Corona juga menjelaskan terkait kiprah MDMC dalam usaha-usaha internasionalisasi yang merupakan sebuah amanat yang terdapat dalam Muktamar.
“Muhammadiyah yang diwakili oleh MDMC pada saat ini berusaha untuk terus meningkatkan usaha-usaha peningkatan kapasitas. Dalam upaya tersebut, Muhammadiyah sudah mencanangkan upaya-upaya internasionalisasi di berbagai bidang termasuk kesehatan dan penanggulangan bencana. Peningkatan kapasitas EMT atau Emergency Medical Team ini merupakan salah satu perwujudan dari upaya Internasionalisasi yang merupakan sebuah amanat yang telah dicanangkan sejak Muktamar 2015 di Makassar,” ujar dr. Corona.
Yang terakhir, dr. Corona menyebut bahwa usaha-usaha dalam peningkatan kapasitas dan standarisasi Internasional di bidang kebencanaan merupakan suatu investasi yang diiringi dengan usaha-usaha dan pengorbanan. Seluruh elemen di Muhammadiyah perlu saling bersinergi untuk terus membawa Muhammadiyah menjadi organisasi yang terus berkiprah dan memiliki peran yang sangat besar bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
“Dan yang terakhir, sosialisasi untuk kepentingan usaha-usaha ini juga perlu di gaungkan kepada para amal usaha dan seluruh elemen di Muhammadiyah. Jangan sampai usaha-usaha tersebut hilang digerus waktu dan kepentingan-kepentingan yang tidak perlu,” tutupnya. (*/MDMC)
Discussion about this post