Balikpapan, Borneoupdate.com – Pelaksanaan pemungutan suara di Pemilu tahun 2024 tinggal beberapa pekan lagi. Berbagai postingan turut menghiasi layar ponsel warga yang menjadi pemilik suara. Bahkan cukup banyak beredar informasi palsu (hoaks) yang tidak bertanggung jawab. Hal ini menjadi perhatian dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Balikpapan dalam mengawal pemilu.
Ketua Bawaslu Balikpapan, Ahmad Aziz mengatakan pihaknya tidak bisa sendirian menjalankan fungsi pengawasan. Maka perlu adanya sinergi dengan sejumlah pihak di lapangan. Salah satunya lewat media massa yang sudah memiliki verifikasi dari dewan pers maupun organisasi wartawan.
“Pemilu 2024 tinggal beberapa pekan ke depan. Kami terus gencar memberikan pengawasan dan edukasi ke masyarakat. Di antaranya lewat media massa dan media sosial,” ujarnya, Rabu (24/01).
Menggandeng media, lanjut Ahmad, dalam upaya mencegah terjadinya pelanggaran pelaksanaan di lapangan. Apalagi media memiliki sifat independen dan tidak berafiliasi pada satu pihak peserta pemilu. Ditambah posisinya sebagai pilar demokrasi keempat yang bertugas mengawal penyelenggaraan di lapangan.
“Tujuan kami membangun persepsi pemilu yang berintegritas. Akan banyak lembaga yang terlibat, termasuk media massa dan media sosial. Kami bukan berorientasi anyaknya menemukan pelanggaran. Tapi bagaimana pencegahan,” tuturnya.
Untuk itu, menurut Ahmad, pihaknya meminta media mampu terlibat aktif dalam memberikan edukasi pemilu ke masyarakat. Terutama mendorong partisipasi aktif saat menyalurkan hak pilihnya. Khususnya pada pemilih pemula agar memilih pemimpin sesuai hati nuraninya.
“Kan pemilu ini hak asasi warga. Jangan sampai mereka tidak ikut memilih karena bingung. Media wajib mendorong itu sesuai pasal 6 UU Pers Nomor 40 Tahun 1999. Makanya pers memiliki peranan penting dalam meningkatkan partisipasi,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post