Balikpapan, Borneoupdate.com – Don’t judge book from the cover. Jangan menghukumi sesuatu sekedar tampilan luar. Mungkin pepatah asing itu ada benarnya juga. Itulah yang terjadi saat rombongan kami mencoba peruntungan memancing ke pulau. Begitulah sebutan kegiatan mencari ikan memakai kapal besar bagi kami dari Balikpapan, Kaltim.
“Whooiii ikan besar,” teriakan itu menggema di tengah malam gelap gulita. Seorang laki-laki berperawakan sedang terlihat sibuk menarik joran pancingan. Jam di tangan ketika itu menunjuk pukul 03.25 dini hari. Pria yang akrab disapa bang Roy ini sudah hampir satu jam berlawanan dengan ikan.
Sejumlah teman yang lain masih sibuk dengan alat pancing masing-masing. Tapi sebagiannya terus memandangi ke arah pancingan bang Roy. Ikan yang dipancing mulai terlihat ke permukaan. Tampak ikannya berukuran jumbo. Kapten kapal juga turut mendekat untuk menyaksikan momen tersebut. Kru kapal pun sudah mempersiapkan ganco pengangkat ikan.
Tak lama berselang ikan yang ditunggu berhasil terangkat. Ikan berjenis dog tooth tuna (tuna gigi anjing) rupanya. Panjangnya hampir 1,7 meter. Beratnya yang cukup moncer yakni 40 kg. Semua peserta mancing di kapal pun turut berteriak kegirangan. Malam pertama sudah menghasilkan ikan ukuran jumbo. Kala itu kami berada di spot karang sawo yang berjarak 7 jam dari Balikpapan.
Ini memang kali pertama kali kami mancing bersama pakai kapal besar. Lokasi tujuannya ke perairan Kepulauan Balabalakang, Sulawesi Barat. Sewa kapal berpenumpang 12 orang ini juga terbilang mahal. Untuk trip 4 hari 3 malam peserta harus merogoh kocek cukup dalam. Sekali trip biaya yang harus dikeluarkan mencapai Rp 30 juta. Tapi hasilnya memang sepadan. Karena spot ikan yang dihampiri menyediakan ikan ukuran besar.
“Ini rekor ikan terberat untuk kapal kami sekarang,” ujar bang Depi, kapten KM Sultan yang sudah bertugas sejak September 2022 lalu. Dirinya pun mengabadikan proses menaikkan ikan jumbo tersebut. Termasuk memvideokan alat pancing yang dipakai bang Roy saat mendaratkan ikan.
“Pakai reel merk apa ini,” tanyanya kepada bang Roy. Lelaki asal Kotabaru, Kalsel, ini pun tak bisa menahan tawanya. Di awal keberangkatan saja teman-teman sesama pemancing sudah tertawa melihat alat pancingnya. Dirinya justru membeli perlengkapan di toko milik bang Depi. Pria yang juga kapten kapal itu memang pemilik toko alat pancing di bilangan km. 2, Muara Rapak, Balikpapan.
“Ini 200 ribuan aja. Merk-nya battosai. Belinya di tokonya kapten,” ujarnya sambil tertawa. Sang kapten pun terkejut karena tidak menyangka hal itu. Dengan alat pancing sederhana saja mampu mengangkat ikan seberat 40 kg. Bahkan senar pancing yang dipakai juga hanya 3 PE atau untuk ikan setara up to 20 kg.
Biasanya perlengkapan para pemancing laut berada di atas angka jutaan. Alat pancing milik kapten kapal saja nilainya sudah lebih dari Rp 15 juta. Terdiri dari joran seharga Rp 4 juta dan Rp 12 juta untuk reel elektriknya. Sementara teman-teman yang segrup kami rata-rata menghabiskan hingga Rp 4 juta.
“Ini yang beda,” tutur bang Depi. Alat biasa saja mampu mendapatkan hasil ikan kelas berat. Hal ini pun dia bagikan kepada rekan sesama pemancing yang ada di berbagai daerah. Itu ketika mendapatkan sinyal telkomsel saat singgah di Pulau Sabakatang. Pertanyaan soal jenis reel yang mayoritas muncul. Bahkan banyak yang minta kiriman video saat mengangkat ikan tuna gigi anjing itu.
Sayangnya keterbatasan sinyal membuat kesulitan membagikan video. Meski sudah ada yang sempat terkirim ke beberapa grup. Istri sang kapten pun terkejut saat dihubungi lewat telepon seluler. Bang Depi menyebut tentang bang Roy yang membeli reel seharga Rp 200 ribu di tokonya. Lalu menghasilkan ikan seberat 40 kg. Ketika itu yang melayani di toko adalah istrinya.
“Nanti saya bagikan video ke semua grup kalau dapat sinyal,” ucap bang Depi lagi. Karena cukup banyak yang penasaran dengan hasil pancingan trip kali ini. Terutama soal alat pancing tadi. Apalagi peminat trip mancing ke pulau di KM Sultan terbilang tinggi. Padahal kuota yang tersedia hanya 12 orang dalam sekali jalan.
Di mana kapal sepanjang 25 meter dan lebar 6 meter ini memiliki fasilitas yang lengkap. Mulai kamar angler (pemancing) yang berisi 12 tempat tidur hingga musholla dan 2 kamar mandi. Bahkan ada ruang makan dengan menu yang beragam setiap harinya. Ditambah cemilan ringan dan minuman yang menemani pemancing saat malam dan siang. (*)
Discussion about this post