Jakarta – Paus Fransiskus tiba di Indonesia dalam rangkaian Perjalanan Apostolik ke-45. Beliau akan melakukan berbagai kegiatan selama berada di Indonesia hingga 5 September 2024, sebelum melanjutkan perjalanan ke Papua Nugini pada 6 September 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari misi internasional Paus Fransiskus yang mencakup dialog antaragama, pertemuan dengan pemimpin gereja lokal, serta doa bersama dengan umat Katolik di Indonesia.
Saat berada di pesawat, Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa penerbangan menuju Indonesia ini adalah perjalanan terpanjang yang pernah dilakukannya selama masa kepausannya.
“Saya rasa ini adalah penerbangan terpanjang yang pernah saya lakukan,” ujar Paus kepada para wartawan di atas pesawat, sebagaimana dikutip dari AFP.
Paus Fransiskus, yang sering terlihat menggunakan kursi roda, mengalami beberapa masalah kesehatan, termasuk gangguan pada kakinya yang memerlukan operasi lutut. Riwayat kesehatannya menunjukkan beberapa kali dirawat di rumah sakit dan menjalani operasi besar sejak terpilih sebagai Paus pada tahun 2013.
Menurut laporan dari APNews, Paus Fransiskus, yang kini berusia 87 tahun, telah dirawat di rumah sakit sebanyak tiga kali sejak menjadi Paus. Beliau juga menjalani operasi besar saat masih muda, yaitu pengangkatan sebagian paru-parunya.
Selama bertahun-tahun, Paus Fransiskus mengalami nyeri saraf atau linu panggul yang sering kali menyulitkan untuk berjalan dan berdiri. Pada tahun-tahun terakhir, ligamen lututnya mengalami cedera parah hingga memerlukan alat bantu jalan dan kursi roda selama lebih dari satu tahun.
Paus Fransiskus memiliki dokter pribadi, Dr. Roberto Bernabei, seorang ahli penyakit dalam dan geriatri di Universitas Katolik Hati Kudus di Roma, serta perawat pribadi, Massimiliano Strappetti, yang bekerja dalam sistem kesehatan Vatikan. Strappetti dikenal karena menyelamatkan nyawa Paus pada tahun 2021 setelah mendiagnosis masalah usus yang serius.
Masalah kesehatan yang dialami Paus Fransiskus sudah dimulai sejak muda. Pada tahun 1957, saat Paus masih berusia 20-an, beliau mengalami infeksi pernapasan parah yang mengharuskan pengangkatan sebagian dari salah satu paru-parunya.
Selain itu, selama menjabat sebagai Paus, ia telah beberapa kali dirawat di rumah sakit, termasuk operasi perut selama tiga jam dengan anestesi umum pada tahun 2023 yang berjalan tanpa komplikasi, seperti yang dilaporkan oleh Vatikan.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dan Papua Nugini ini menunjukkan dedikasinya terhadap misi kepausannya meskipun harus menghadapi berbagai tantangan kesehatan. Masyarakat dunia, khususnya umat Katolik, sangat menantikan kunjungan beliau dan berharap kesehatan Paus Fransiskus tetap terjaga selama perjalanan ini.
Discussion about this post