Samarinda, borneoupdate.com – Saat ini Pemerintah Kota Samarinda sedang fokus pada penanganan banjir di beberapa titik kota. Titik-titik yang dipantau terutama adalah wilayah bantaran Sungai Karang Mumus (SKM). Penanganan banjir ini dikarenakan strategi yang mengacu pada skala prioritas pengendalian banjir.
Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie menyebut saat ini ada beberapa titik banjir baru di Samarinda, seperti pada Jalan Slamet Riyadi, Jalan Damai dan kawasan Samarinda Seberang, simpang Lembuswana, maupun simpang Sempaja. Namun dia menyebutkan jika saat ini normalisasi adalah pilihan strategi penanganan yang jadi prioritas.
“Jadi memang pemerintah ingin fokus satu titik dulu. Karena keterbatasan anggaran. Setelah itu baru pindah ke titik lain hingga tuntas,” ujar Novan, Kamis, (2/6/2022)
Politikus Golkar ini menyebutkan pilihan pengendalian banjir di bantaran SKM ini mengingat dampak yang luas bagi masyarakat. Apalagi banyak rumah warga yang menjadi penghambat kelancaran arus air.Selain itu, banjir yang berasal dari luapan anak Sungai Mahakam itu kerap merendam akses utama Kota Tepian.
“Hal ini yang jadi pilihan kenapa penyelesaian titik banjir fokus di SKM dulu,” ujarnya.
Sebenarnya pengendalian banjir di bantaran SKM, Pemkot Samarinda juga tidak mengandalkan APBD kota semata. Bantuan keuangan Pemprov Kaltim dan bantuan pemerintah pusat juga menyokong rencana tersebut. Perihal ini juga yang jadi alasan lain pemkot lebih fokus pada penyelesaian banjir SKM.
“Peran serta pemprov dan pusat ini sangat membantu. Makanya kami juga menyinkronkan segala kebutuhan anggaran,” beber Novan.
Sehingga ia pun berharap program yang telah dicanangkan ini dapat selesai dengan cepat. Agar pengendalian banjir bisa dialihkan ke titik lain yang juga tidak kalah penting. Sebab tidak jarang ia mendapat masukan dari warga terkait titik banjir di wilayah lain.
“Semoga bisa selesai cepat sesuai dengan target pekerjaannya. Jadi bisa berpindah pekerjaan untuk atasi titik banjir lainnya,” ucapnya.(YA/adv).
Discussion about this post