Samarinda, Borneoupdate.com – Menjadi orang tua bukan sekadar karena menikah dan sudah punya anak. Tetapi juga memiliki berbagai kemampuan dalam membina keluarga. Mulai dari ekonomi, komunikasi hingga psikologi selama berumah tangga. Bahkan wajib menjaga anak dari pergaulan yang salah. Agar tidak terjerumus pada tindakan menyimpang.
Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Nursobah meminta setiap orang tua di Kota Samarinda untuk menyadari jika banyak resiko yang harus ditanggung anak jika melakukan pernikahan di usia dini. Para orang tua tanpa henti harus terus memberikan edukasi pada buah hati masing-masing agar tidak melangsungkan pernikahan di usia yang terlalu muda atau usia dini.
Menurutnya, perkawinan di usia dini selain tidak baik bagi fisik anak dan janin yang akan dilahirkan juga akan berpengaruh pada psikologi saat berumah tangga. Pernikahan di usia dini cenderung kedua pasangan belum dapat mengontrol emosi dan belum dapat memenuhi kehidupan ekonomi keluarga. Walaupun seperti diketahui, Undang-Undang (UU) memberikan peluang terhadap pernikahan anak di bawah umur.
“Masyarakat tetap saja harus memahami dampak negatif dari pernikahan tersebut. Karena banyak yang harus dipertimbangkan, selain masalah umur, harus juga dipertimbangkan masalah fisik dan psikologis,” ucapnya, Jumat (10/02).
Peran penting keluarga, lanjut Nursobah akan dibutuhkan dalam segala aspek. Salah satunya adalah melindungi anak-anak mereka agar terhindar dari pergaulan bebas dan terjadinya hamil di luar nikah. Politisi Basuki Rahmat itu meminta agar setiap anak Kota Tepian Samarinda diberi pemahaman mendalam, bagaimana menghargai, menghormati, dan menjaga diri sendiri.
“Mencegah pernikahan anak di bawah umur sangat penting dilakukan oleh para orang tua, kemudian pendidikan seks baik di lingkungan keluarga hingga di sekolah, agar anak bisa paham dan menjadi lebih dewasa dan bijak dalam bergaul,” tegasnya. (IAN/adv)
Discussion about this post