Kutai Kartanegara, Borneoupdate.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono menghadiri Peresmian Pabrik Detonator oleh PT Trifita Deto Muara Badak (TDMB) di Desa Muara Badak Ulu Kecamatan Muara Badak. Sunggono menyebutkan Pemkab Kukar menyambut baik dan mengapresiasi beroperasinya pabrik detonator ini, dan investasi besar yang telah dilakukan PT TDMB.
“Pertama-tama atas nama kabupaten Kutai Kartanegara kita mengucapkan terimakasih kepada investor yang telah mempercayakan wilayah Muara Badak ini menjadi bagian penting dalam industri detonator dimana investasi yang ditanamkan untuk hal itu tidak sedikit,” ucap Sunggono.
Sunggono juga menyoroti besarnya keterlibatan tenaga kerja lokal dalam operasional pabrik, dimana pekerja pabrik nantinya merupakan warga lokal. Dia berharap masyarakat sekitar terus mendukung keberadaan pabrik ini agar dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah.
“Kalau ada kendala investasi di Kukar, laporkan ke saya. Kami siap mendukung agar investasi bisa berjalan lancar,” pungkasnya.
Ia berpesan agar Sinergi dengan pemangku kepentingan terkait terus diperkuat, hal ini sangat penting untuk dilakukan oleh PT Trifita Deto di Muara Badak untuk memastikan perusahaan ini dapat beroperasi dengan optimal dan memberikan dampak positif yang luas.
Sementara itu Presiden Direktur PT TDMB, Hery Kusnanto menyebutkan pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 25 hektare, memiliki bangunan utama di area seluas 5 hektare, sementara sisanya diperuntukkan sebagai zona aman sesuai regulasi pemerintah. Pembangunan pabrik ini menjadi langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan industri pertambangan nasional sekaligus mengurangi ketergantungan impor.
“Kebutuhan di sini masih impor, oleh karena itu dengan adanya pabrik disini bagi tambang-tambang yang membutuhkan bahan peledak, kalau kita punya pabrik sendiri kan lebih bagus, kenapa di Kaltim karena pemakaian sebagian besar di sini,” ujarnya.
Kusnanto menjelaskan pembangunan pabrik PT TDMB di Muara Badak menelan investasi sekitar Rp 200 miliar dan telah menyerap 130 tenaga kerja, dengan hampir 90 persen di antaranya berasal dari Samarinda, Bontang, dan Balikpapan. Selain itu, perusahaan juga bermitra dengan pengusaha lokal untuk penyediaan jasa seperti katering, perawatan taman, dan transportasi.
“Yang sudah kita laporkan itu hampir Rp 200 miliar, tapi ini masih berjalan terus, itu bukan target tapi keperluannya. Sementara pabrik yang dibangun baru 5 hektar,” terangnya. (*/ProkomKukar)
Discussion about this post