Samarinda, Borneoupdate.com – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur memperkuat peran pelajar sebagai garda terdepan literasi digital. Hal itu melalui seruan agar mereka tampil sebagai pengguna internet yang cerdas, beretika dan mampu menyebarkan konten positif di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Ajakan ini disampaikan Penelaah Teknis Kebijakan Diskominfo Kaltim, Dafa Ezra, dalam rangkaian edukasi keamanan digital kepada pelajar, Jumat (17/10/2025).
Diskominfo Kaltim melihat kelompok pelajar sebagai pengguna internet terbesar yang sangat aktif berinteraksi di media sosial, platform hiburan, hingga ruang komunikasi publik. Kondisi ini membuat pelajar memegang peran penting dalam terciptanya lingkungan digital yang aman dan sehat.
Dafa mengatakan pelajar tidak cukup hanya menguasai teknologi, tetapi harus memahami konsekuensi etika dan keamanan yang melekat pada aktivitas digital. “Gunakan dunia digital untuk hal-hal produktif dan inspiratif. Jangan ikut menyebar hoaks atau terlibat dalam perundungan siber,” ujarnya.
Ia menyampaikan kemampuan pelajar dalam memilah informasi sangat menentukan kondisi ruang digital di masa depan. Praktik berbagi informasi tanpa verifikasi, mengikuti tren berbahaya, hingga saling serang di kolom komentar berpotensi merusak ekosistem digital dan menimbulkan dampak sosial yang serius.
“Kalian memiliki pengaruh besar. Apa pun yang kalian bagikan bisa menginspirasi atau justru menyesatkan. Karena itu, kalian harus lebih selektif dalam setiap aktivitas daring,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Dafa, Diskominfo Kaltim mengajak siswa mengambil peran sebagai penyebar literasi digital positif. Pelajar diharapkan aktif memberikan contoh perilaku baik, seperti memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikan, menghormati privasi orang lain, serta menggunakan internet untuk kegiatan kreatif dan edukatif.
Kegiatan edukasi tersebut juga menekankan pentingnya memahami risiko kejahatan digital yang kian berkembang, termasuk pencurian data pribadi, penipuan online, dan manipulasi informasi. Dafa menilai kemampuan generasi muda dalam memahami ancaman siber menjadi benteng penting untuk melindungi diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Ia berharap edukasi ini mendorong pelajar untuk membangun budaya digital yang lebih sehat. “Kami ingin generasi muda Kaltim tidak hanya melek teknologi, tetapi juga mampu menjaga etika dan keamanan di dunia digital. Kalian adalah agen perubahan di ruang maya,” tambahnya. (ANE/ADV/Diskominfo)
















Discussion about this post