Balikpapan, Borneoupdate.com – Kondisi keuangan daerah yang terbatas tidak membuat para wakil rakyat berhenti memperjuangkan keberadaan rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan. Sebab rumah sakit yang memadai merupakan salah satu hak masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah setempat. Seperti halnya rumah sakit yang memiliki fasilitas rawat inap dengan didukung peralatan lengkap untuk masyarakat di tingkat kecamatan.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Muhammad Taqwa mengatakan keberadaan fasilitas kesehatan yang merata merupakan tanggung jawab bersama. Apalagi bagi warga yang berdomisili di daerah timur dan barat kota minyak. Mereka tentu memiliki keterbatasan akses maupun keuangan menuju rumah sakit.
“Alhamdulillah ini adalah kabar gembira lagi masyarakat di Balikpapan Barat dan Balikpapan Timur. Kita sudah selesai membahas postur APBD murni tahun 2024. Ada alokasi anggaran untuk pembangunan dua rumah sakit di dua lokasi tersebut,” ujarnya, Jumat (04/08).
Sesuai pembahasan APBD 2024, lanjut Taqwa, ada dua rumah sakit yang bakal terbangun. Yakni peningkatan status Rumah Sakit Sayang Ibu di Balikpapan Barat. Lalu ada lagi perubahan status Puskesmas Lamaru menjadi rumah sakit. Hal ini untuk mendekatkan akses pengobatan setaraf rumah sakit bagi warga di kedua kecamatan.
“Kita tinggal menunggu waktu aja lagi di tahun 2024. Memang persetujuan ini belum final. Tapi kita sudah bahas bersama tim anggaran pemerintah. DPRD sudah setuju anggaran dan skema tahun jamak (multiyears),” tuturnya lagi.
Menurut Taqwa, realisasi pembangunan rumah sakit merupakan kebutuhan mendesak. Mengingat kapasitas fasilitas kesehatan yang ada di dua kecamatan belum memadai untuk kegiatan rawat inap. Sementara selama ini, ketika ada pasien rawat inap harus dirujuk ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo, RS Restu Ibu, dan RS Siloam yang jaraknya cukup jauh dari Balikpapan Timur.
“Alhamdulillah bisa direalisasikan di tahun 2024. Untuk Rumah Sakit balapan Barat di awal pelaksanaannya akan mendapat bayaran sebesar Rp 35 miliar. Dan juga perbaikan rumah sakit tapi pasti di Balikpapan Timur sebesar Rp 35 miliar,” tambahnya. (FAD)












Discussion about this post