Kutai Kartanegara, Borneoupdate.com – Pengembangan industri hilir memerlukan dukungan penuh dari pemerintah. Hal ini yang menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam mengalokasikan anggaran. Salah satunya dengan pengadaan mesin rumput laut di Kecamatan Muara Badak yang menelan anggaran Rp 22 miliar.
Kini tahapan pengadaan mesin rumput laut tersebut tengah berjalan. Jika tak ada kendala berarti, pada awal 2024 mendatang pengadaan akan diproses. Bila mesin sudah didatangkan, maka pabrik rumput laut ini akan segera dioperasikan.
Mengingat, bangunan pendukung seperti kantor, serta bahan bakunya pun sudah siap. Nantinya, bahan baku rumput laut bakal diolah menjadi tepung atau karagenan. Tepung rumput laut bisa dimanfaatkan sebagai bahan pelengkap untuk membuat sosia, nugget dan makanan olahan lainnya.
“Insya Allah awal Januari tahun 2024 pengadaan mesin pabrik rumput laut,” ucap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, Arfan Boma, Sabtu (30/9/2023).
Boma menuturkan, pihaknya telah merancang pembangunan sentra Industri Kecil Menengah (IKM) terkait pengolahan rumput laut. Pembangunan sentra IKM ini sejalan dengan program pemerintah daerah, yakni memperkuat hilirisasi pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Ia berharap, pembangunan infrastruktur, seperti jaringan komunikasi kelompok IKM, penampung hasil panen, dan jaringan pasar yang berkaitan dengan pengolahan rumput laut dapat berjalan dengan baik.
“Diharapkan membangun kemitraan dengan pemangku kepentingan atau stakeholder melalui berbagai kegiatan,” harapnya.
Sebagaimana diketahui, Pemkab Kukar telah membangunkan pabrik rumput laut di Muara Badak dan pabrik industri tepung jahe di Desa Jonggon Kecamatan Loa Kulu. Diharapkan, keberadaan dua pabrik ini dapat menyejahterakan petani di wilayah sekitar, serta mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan. (*/Adv)
Discussion about this post