PPU, Borneoupdate.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus memperkuat komitmen terhadap perlindungan perempuan dan anak melalui program Ruang Bersama Indonesia (RBI), yang menjadi kelanjutan dari inisiatif Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Melalui program ini, Pemkab PPU menargetkan terbentuknya ruang yang aman, setara, dan inklusif di setiap lapisan masyarakat.
Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin, mengatakan pemerintah daerah tidak hanya menjalankan program ini sebagai kewajiban administratif. Melainkan sebagai bagian dari visi besar untuk menjadikan PPU sebagai wilayah yang benar-benar layak bagi perempuan dan anak. Mengingat dua kelompok ini tergolong rentan menjadi korban kekerasan.
“Program RBI ini bukan hanya pengembangan dari DRPPA, tapi juga strategi untuk menciptakan ruang sosial yang lebih aman dan berdaya bagi kelompok rentan, khususnya perempuan dan anak. Kami ingin memastikan mereka aman,” ujarnya, Rabu (11/06).
Menurut Waris Pemkab PPU akan mengembangkan RBI dengan memperkuat program-program yang telah berjalan dan melengkapi sarana prasarana pendukung. Seperti pusat layanan terpadu, ruang bermain ramah anak dan pusat kegiatan perempuan. Ia menekankan kolaborasi antar instansi dan partisipasi masyarakat menjadi kunci sukses pelaksanaan program ini.
“Kami akan menggandeng seluruh perangkat daerah, organisasi perempuan, hingga tokoh masyarakat untuk memastikan program ini berjalan optimal. Masyarakat harus terlibat aktif agar RBI benar-benar menjawab kebutuhan di lapangan,” katanya.
Langkah ini, lanjut Waris, sejalan dengan tekad Pemkab PPU untuk mempertahankan bahkan meningkatkan capaian sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Pada tahun 2023, PPU berhasil meraih predikat madya dalam penghargaan KLA dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).
“Predikat madya yang kami terima merupakan hasil kerja bersama. Namun kami tidak boleh berpuas diri. Penghargaan ini justru harus menjadi motivasi agar kami bisa mewujudkan Kabupaten PPU yang lebih ramah dan berpihak pada hak-hak anak,” tuturnya lagi.
Waris berharap semua pihak mampu mengintegrasikan pembangunan fisik dan penguatan sosial. Di mana upaya itu dapat mewujudkan lingkungan yang tidak hanya ramah anak. Namun juga mendorong perempuan berperan aktif dalam pembangunan daerah. Sehingga bisa membawa kemajuan bagi semua pihak. (*/ANA/DiskominfoPPU)
Discussion about this post