Balikpapan, Borneoupdate.com – Menyadari ketidakpastian berakhirnya pandemi Covid-19, membuat pemerintah di berbagai daerah harus memutar otak untuk meningkatkan denyut perekonomian. Salah satunya diperlukan upaya meningkatkan kreativitas di bidang pariwisata yang cukup terdampak pasca pemberlakuan pembatasan sosial oleh pemerintah setempat.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapan, Dortje Marpaung mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pelaku pariwisata agar mempersiapkan sejumlah terobosan baru pada tahun 2021. Di antaranya dengan memaksimalkan era digitalisasi sebagai cara untuk beriklan dan menggaet pemasukan dari pengunjung.
“Jujur PAD dari pariwisata memang menyentuh angka 141% tapi itu setelah target direvisi karena masa pandemi Covid-19. Kalau tahun depan targetnya dibuat normal sementara kondisi masih pandemi tentu harus ada usaha kreatif bagi pelaku bisnis dari sektor pariwisata,” ujarnya kepada wartawan.
Saat ini lanjut Dortje, pihaknya masih melanjutkan program peningkatan pariwisata yang berbasis CHSE atau clean, health, safety and sustainable environment di setiap tempat wisata, hotel ataupun restoran. Program tersebut diharapkan bisa diterapkan pelaku bisnis sebagai upaya meningkatkan keyakinan masyarakat terhadap jaminan keamanan pengunjung di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Kita tetap pakai CHSE supaya pelanggan merasa enjoy dalam safety dan clean-nya. Apalagi di tengah kondisi pandemi yang mewajibkan seluruh sektor melaksanakan protokol kesehatan secara ketat jika ingin banyak pengunjung. Karena memang kita tidak tahu kapan sampai pandemi ini berakhir,” tuturnya.
Menurut Dortje sektor pariwisata merupakan salah satu faktor utama yang diharapkan oleh pemerintah kota untuk meningkatkan kembali potensi perekonomian, dalam mendongkrak potensi pendapatan asli daerah di tahun 2021 mendatang. Sehingga dirinya meyakini bahwa apabila setiap pelaku pariwisata dapat menerapkan CHSE secara maksimal, maka kunjungan wisatawan ke Kota Balikpapan dapat kembali dinaikan ketika mereka merasa aman untuk berkunjung ke Kota Balikpapan.
“Makanya kami juga meminta kepada pengelola hotel dan restoran untuk melakukan inovasi agar tingkat kunjungan bisa ditingkatkan. Kalau konsep tersebut diterapkan, kita yakin bahwa tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Balikpapan itu dapat kembali meningkat karena mereka yakin dengan kondisi keamanan,” lanjutnya.
Dortje menambahkan di tahun 2020, realisasi pemasukan pendapatan asli daerah dari objek wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kota Balikpapan yakni Pantai Manggar tercatat sudah mencapai 140 persen. Target pendapatan asli daerah dari Pantai Manggar pada tahun 2020 yakni sebesar Rp 1,7 miliar setelah dilakukan refocusing dari target semula Rp 4 miliar sebelum terjadi pandemi Covid-19. (FAD)
Discussion about this post