Samarinda, Borneoupdate.com – Pemerintah pusat terus berkoordinasi dengan daerah dalam upaya pengendalian inflasi. Tak terkecuali di Pemerintah Kota Samarinda yang menjadi jantung Provinsi Kaltim. Di mana kota ini merupakan wilayah perlintasan utama di bumi etam.
Hal ini menjadi pembahasan dalam rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah secara virtual. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, secara langsung melakukan monitoring, perkembangan serta pengendalian nilai inflasi di seluruh daerah melalui berbagai langkah. Termasuk mendorong inovasi dari setiap pemerintah setempat untuk mengendalikan inflasi.
“Inflasi Indonesia pada bulan April adalah 3 persen (Y-o-Y), turun dibandingkan bulan sebelumnya yakni 3,05% (Y-o-Y). Angka ini masih terkendali dan masih dalam rentang target 2,5% dari pemerintah pusat,” ujarnya, Senin (13/05).
Menurut Tito, secara umum angka inflasi saat ini masih sangat terkendali. Hal itu terlihat berdasarkan stabilitas harga barang dan jasa serta keterjangkauan oleh masyarakat. Bahkan untuk harga komoditas beras berangsur mulai terkendali selaras dengan pergeseran puncak panen. Di mana produksi panen tertinggi pada april 2024.
“Yang masih dengan status waspada ini seperti bawang merah, minyak goreng curah, gula konsumsi dan beras premium. TPID diharapkan terus memantau dan mewaspadai inflasi komponen yang bergejolak yang berpotensi berlanjut pada Mei – Juni 2024,” tuturnya lagi.
Sementara Wakil Walikota Samarinda, Rusmadi Wongso, menyebut kondisi ketersediaan pangan masih mencukupi untuk kota tepian. Bahkan pemerintah setempat juga memiliki program bantuan pangan bagi warga kurang mampu. Penyalurannya melalui Dinas terkait seperti Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang langsung berhubungan dengan kelompok penerima manfaat. (SUS/Adv)
Discussion about this post