Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemerintah Kota Balikpapan terus memantapkan langkah menuju predikat Kota Layak Anak (KLA) Paripurna. Yakni dengan menyusun peta jalan strategis dan memperkuat sinergi lintas sektor. Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, memastikan seluruh perangkat daerah telah bergerak secara terarah dalam satu kerangka kerja terpadu untuk menjawab kebutuhan anak secara menyeluruh.
“Kami dorong seluruh perangkat daerah untuk bergerak serempak. Kami juga melibatkan organisasi masyarakat, sekolah, hingga pelaku usaha agar ikut menciptakan ekosistem kota yang benar-benar ramah anak,” ujarnya, Senin (23/06).
Menurut Bagus, Balikpapan tidak sekadar mengejar status administratif, tetapi benar-benar ingin menghadirkan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak dari berbagai aspek, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga perlindungan sosial. Pemerintah juga membangun kemitraan strategis dengan dunia usaha agar terlibat aktif dalam mendukung program ramah anak melalui tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).
“Kami ingin anak-anak di Balikpapan merasa aman, bahagia, dan didengar. Untuk itu, kami bangun sistem yang menjangkau kebutuhan mereka, bukan hanya dari sisi infrastruktur, tapi juga hak-hak sosial dan perlindungan hukum,” tegasnya.
Pemkot telah mengintegrasikan program perlindungan anak dalam berbagai sektor pelayanan publik. Di bidang pendidikan, pemerintah menjamin akses sekolah yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan. Di sektor kesehatan, pemerintah memperluas layanan ramah anak di puskesmas serta gencar melakukan edukasi gizi dan kesehatan reproduksi bagi remaja.
Bagus juga menyoroti pentingnya melibatkan masyarakat dalam mendukung peta jalan KLA Paripurna. Ia menilai, kesuksesan kota ramah anak tidak cukup hanya dengan intervensi pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif keluarga dan komunitas.
“Kami ajak warga untuk membentuk lingkungan yang suportif terhadap anak. Mulai dari cara mendidik, melindungi, hingga menghargai pendapat mereka. Semua itu harus dibangun bersama,” tambahnya.
Sebagai bagian dari peta jalan tersebut, Pemkot Balikpapan telah memperkuat keberadaan Forum Anak, PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat), serta berbagai ruang partisipasi yang memberikan tempat bagi suara anak. Pemerintah ingin memastikan bahwa anak-anak tidak hanya menjadi objek kebijakan, tetapi juga menjadi subjek yang memiliki hak bicara dan hak berpartisipasi.
“Kami tidak ingin membuat program untuk anak-anak tanpa melibatkan mereka. Kota Layak Anak yang ideal adalah kota yang mendengarkan dan merespons suara anak,” tandas Bagus. (Adv/SUS)
Discussion about this post