Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemerintah Kota Balikpapan mempercepat realisasi zona aman anak di seluruh kecamatan. Hal itu sebagai bagian dari strategi besar mewujudkan kota yang benar-benar layak untuk tumbuh kembang generasi muda. Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, memastikan program ini akan berjalan bertahap hingga akhir 2025 dengan pelibatan aktif masyarakat.
“Kami tidak sekadar mengejar status sebagai Kota Layak Anak, tapi benar-benar ingin menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung anak-anak tumbuh menjadi generasi sehat dan cerdas,” ujarnya, Rabu (18/06).
Bagus menilai zona aman anak sebagai ruang perlindungan terdepan bagi anak-anak dari segala bentuk kekerasan, perundungan dan pengaruh lingkungan negatif. Zona ini akan menggabungkan unsur keamanan fisik, pengawasan sosial serta aktivitas yang mendidik dan menyenangkan.
“Anak-anak berhak mendapat tempat di mana mereka merasa dihargai dan dilindungi. Kami sedang membangun itu, bukan hanya dengan beton dan pagar, tapi dengan kesadaran kolektif warga,” ucapnya.
Bagus menekankan Pemkot tidak membangun zona aman hanya sebagai proyek fisik. Pemerintah juga menyusun program pendampingan, pelatihan, serta pembinaan komunitas agar setiap zona benar-benar berfungsi sebagai ruang tumbuh yang berkualitas.
“Kami akan libatkan forum anak, tokoh masyarakat, kader lingkungan, dan para orang tua. Kami ingin mereka mengelola zona aman ini secara partisipatif, karena hanya dengan keterlibatan warga, zona itu bisa hidup,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Bagus, pihaknya sudah memulai pemetaan lokasi dan kebutuhan di setiap kecamatan. Khususnya menyiapkan pendekatan yang fleksibel agar setiap zona dapat menyesuaikan karakter dan tantangan masing-masing wilayah. “Kami tidak pakai pola seragam. Setiap kecamatan punya kebutuhan berbeda, dan kami pastikan zona aman anak yang dibentuk sesuai dengan dinamika lokal,” tuturnya lagi.
Bagus menambahkan pemerintah juga akan menggelar pelatihan kepada pengelola lingkungan tentang perlindungan anak, komunikasi ramah anak dan penanganan dini terhadap potensi kekerasan. Melalui program ini, ia berharap tidak hanya membangun ruang aman secara fisik. Tetapi juga memperkuat sistem sosial yang melindungi anak di setiap sudut kota.
“Kami menanam pondasi untuk masa depan. Anak-anak adalah aset kota ini. Kalau mereka tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan aman, Balikpapan akan punya generasi unggul di masa depan,” pungkasnya. (Adv/SUS)
Discussion about this post