Samarinda. Borneoupdate.com, Menyiapkan ulama-ulama yang mumpuni, tak semudah membalik telapak tangan. Perlu kerja keras dan dukungan dari orangtua untuk menyiapkan kader-kader yang tangguh dan profesional. Guna menyiapkan generasi ulama di daerah Samarinda ini.
Sebanyak 40 warga Samarinda, Kalimantan Timur, akan diberangkat ke Yaman mengikuti Program Kader Ulama. Rencanakan pemberangkatan itu akan dimulai pada tahun 2021, tepatnya di Pesantren Hadramaut, Yaman.
Rabu (11/11/2020) di Hotel Bumi Senyiur Samarinda Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang mengatakan, Program Kader Ulama adalah pemberian biaya belajar yang dikelola oleh Pemkot Samarinda.Diperuntukkan bagi warga Kota Samarinda untuk menempuh pendidikan pesantren di Hadramaut, Yaman. Sebenarnya, Pemkot Samarinda berencana mengirim calon ulama pada tahun 2020. Namun wabah Covid-19 menghentikan rencana itu. Sehingga direncanakan ulang pada tahun 2021.
“Sebenarnya tahun ini rencana mengirim 30 orang, dan pada sebelumnya lagi mengirim 10. Karena kondisi covid-19, kita tidak bisa kirim insyaAllah pengiriman pada 2021, dan kami mengirim 40 orang” imbuhnya.
Jaang berharap proses seleksi dapat berjalan lancar, sehingga Kota Samarinda memiliki ulama-ulama yang mumpuni.
“Harapannya, Kota Samarinda memiliki kader-kader ulama yang teruji. Kita berharap ada regenarasi agar bisa mengisi ustadz-ustadz di sini. Karena saat ini kita membutuhkan pemuka agama yang mengisi pengajian dan kegiatan keagamaan di Kota Samarinda,” pungkasnya.
Pendaftaran yang sudah dibuka mulai 19 Oktober sampai 1 november 2020, adapun “peserta yang mendaftarkan diri melalui website Sebanyak 117 orang berasal dari Kukar, Balikpapan, maupun berau, namun yang lolos seleksi administrasi hanya 49 orang dengan rincian laki-laki 33 orang dan perempuan 19 orang”, Jelasnya oleh ketua panitia Abdul Jami
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Samarinda.
Ketua Panitia mengatakan ada beberapa syarat yang harus dikuasai peserta agar lolos mengikuti pelajaran di Yaman.
“Ada beberapa kategori untuk lolos, yaitu kategori pertama yang dites adalah Hafidz Qur’an, syaratnya harus 7 juz, dan juga harus dilengkapi penguasaan bahasa Arab, kemudian kategori yang kedua adalah masalah retorika dakwah/pidato dakwah dan kategori ketiga adalah Qira’atul Kutub atau pembacaan kitab Arab gundul,” terang Jami.
Jami melanjutkan bahwa biaya peserta selama 1 tahun belajar di ‘Negeri Sejuta Wali’ ini juga akan disiapkan oleh Pemerintah Kota Samarinda setiap orangnya sebesar Rp 70 juta. Tutupnya.(Riz/OKe)
Discussion about this post