PPU, Borneoupdate.com – DPRD Kabupaten PPU menyayangkan belum adanya kejelasan prosentase keterlibatan tenaga kerja lokal dalam proyek nasional di IKN. Padahal tingkat pengangguran cukup tinggi di tengah kondisi pasca pandemi Covid-19 seperti saat ini. Sementara ada proyek strategis yang sedang berjalan seperti perluasan kilang Pertamina yang tentunya memerlukan tenaga kerja mencapai ribuan orang.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten PPU, Raup Muin mengatakan pihak dewan menginginkan keterlibatan tenaga kerja lokal dalam proyek investasi yang ada sebagai bentuk tanggung jawab sosial terhadap warga setempat. Terutama pada proyek RDMP milik perusahaan plat merah yang sudah berjalan beberapa tahun terakhir. Namun serapan tenaga lokalnya dinilai sangat rendah.
“Memang tingkat pengangguran cukup tinggi di sini sementara ada proyek strategis yang besar dan sedang berjalan. Ini kami lihat sedikit ada ketimpangan dalam penerimaan pekerjanya,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (13/04).
Di sisi lain, lanjut Raup, PPU juga sudah memiliki perda yang menjadi payung hukum mengatur perlindungan tenaga kerja di daerah setempat. Salah satu poinnya menyebutkan bahwa setiap perusahaan atau investor yang masuk ke Kabupaten PPU wajib menggunakan pekerja lokal minimal 80%.
“Kita sudah ada perda-nya. Tinggal penerapan di lapangan saja lagi. Ini ranah pemerintah melalui satuan kerja. Bagaimana mereka menghadapi pihak perusahaan untuk membahas kuota pekerja lokal,” tuturnya lagi.
Menurut Raup tuntutan agar mempekerjakan tenaga kerja lokal merupakan hal yang wajar. Karena proyek yang berlokasi di PPU harus memperhatikan SDM lokal. Apalagi kualitas pekerja lokal sebanding dengan tenaga kerja dari daerah lain. Sehingga DPRD mendukung kebijakan memprioritaskan penerimaan pekerja lokal yang ada di PPU.
“Ini yang perlu ada pembicaraan ulang soal keterlibatan tenaga kerja lokal. Sudah sering RDP tapi tidak ada solusinya hingga kini. Sederhana saja jangan dipersulit kesempatan bagi masyarakat Balikpapan yang ingin mencari pekerjaan kalau memang memenuhi persyaratan,” tambahnya. (SUS/adv)
Discussion about this post