Samarinda, Borneoupdate.com – Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam produksi konten digital terus berkembang pesat. Namun Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menilai penggunaan teknologi itu tetap membutuhkan pengawasan dan pemahaman yang tepat.
Pranata Komputer Ahli Muda Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Fahmi Asa, menilai AI tidak bisa berdiri sendiri tanpa peran manusia sebagai pengarah utama. Dalam sesi diskusi terkait perkembangan teknologi digital, ia mengingatkan AI mampu membantu proses kreatif dan pengelolaan informasi. Tetapi hasilnya tetap bergantung pada kualitas ide serta kreativitas penggunanya.
“AI hanyalah alat. Tanpa ide dan kreativitas manusia, hasilnya tidak akan maksimal. Sentuhan manusia tetap penting,” jelasnya, Senin (13/10).
Fahmi menyebut masyarakat tidak bisa sepenuhnya mengandalkan sistem otomatis untuk menghasilkan konten yang layak konsumsi. Menurutnya, penggunaan AI justru menuntut manusia agar lebih cerdas dalam memilih, menyusun, dan memvalidasi informasi sebelum dipublikasikan.
Meski menawarkan kemudahan, Fahmi mengingatkan teknologi AI membawa risiko jika digunakan tanpa kontrol. Ia menyoroti potensi pelanggaran hak cipta, plagiarisme, hingga penyalahgunaan teknologi untuk membuat konten manipulatif seperti “deepfake”. “Penggunaan AI harus tetap memperhatikan hak cipta serta menghindari potensi negatif, seperti plagiarisme dan deepfake,” jelasnya.
Fahmi menilai pemahaman masyarakat terhadap teknologi ini menjadi kunci untuk mencegah penyalahgunaan. Ia mendorong pengguna digital agar memahami cara kerja AI agar tidak mudah tertipu oleh konten manipulatif sekaligus mampu memanfaatkan teknologi tersebut secara positif. “Masyarakat perlu memahami AI agar tidak mudah tertipu dan bisa memanfaatkannya untuk hal-hal positif,” tuturnya lagi.
Diskominfo Kaltim, lanjut Fahmi, memastikan edukasi pemanfaatan teknologi digital akan terus dilakukan untuk meningkatkan literasi masyarakat. Pemerintah daerah menilai pemanfaatan AI yang etis kreatif, dan bertanggung jawab dapat memperkuat ekosistem informasi di ruang digital serta mendorong terciptanya konten yang berkualitas.
Melalui penegasan tersebut, tambahnya, pemerintah berharap masyarakat tidak hanya menjadi pengguna pasif teknologi. Namun juga aktor kreatif yang mampu memanfaatkan AI sebagai alat pendukung produktivitas tanpa mengabaikan etika dan keamanan informasi. (ANE/ADV/Diskominfo)
















Discussion about this post