Balikpapan, Borneoupdate.com – Dalam sepekan terakhir peringkat Covid-19 Provinsi Kaltim terus menanjak naik. Hal itu dipicu peningkatan angka kasus positif Covid-19 dari klaster keluarga yang terus bertambah. Di Balikpapan saja, total klaster keluarga yang terpapar Covid-19 sudah mencapai 200-an lebih.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan informasi ini didapatkannya dari rapat koordinasi teknis (Rakontek) Provinsi Kalimantan TImur. Dimana terjadi kenaikan peringkat Kaltim dalam tabel data Covid-19 nasional yang sebelumnya di luar sepuluh besar kini berada di dalamnya. Kondisi ini dipicu penambahan pasien positif dari klaster keluarga yang hampir merata di seluruh kabupaten kota di Kaltim.
“Rakontek memang dilakukan cepat karena menjalankan protokol Covid-19. Kita tidak berada lama dalam satu ruangan. Mencermati perkembangan di Kalimantan Timur terjadi loncatan posisi mulai dari posisi 13, 11, 7 dan diestimasi akan naik lagi ke posisi 6,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (19/11).
Saat ini lanjut wanita yang akrab disapa Dio ini, hampir seluruh kabupaten kota di Kaltim didominasi klaster keluarga. Untuk itu Satgas Covid-19 di tiap kabupaten kota diminta melakukan intervensi sesuai kondisi masing-masing. Intervensi itu diharapkan bisa memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Kami diberi arahan untuk melakukan intervensi sesuai kondisi. Di Balikpapan kesulitan kita mencapai tracing-nya 1 banding 30. Sebenarnya untuk memutus rantai penularan idealnya satu kasus positif dalam keluarga kita harus men-tracing 30 orang di sekitar orang tersebut,” tuturnya.
Namun yang terjadi di Balikpapan menurut Dio jumlah keluarga tergolong kecil-kecil bahkan yang positif Covid-19 mayoritas pendatang yang tidak membawa keluarga. Mengingat posisi Balikpapan merupakan kota yang mayoritas dihuni oleh pendatang dari berbagai daerah. Hal itu berbeda dengan kabupaten kota lain yang penghuninya didominasi penduduk asli.
“”Di Balikpapan keluarga kecil-kecil. Yang banyak positif kan pendatang yang tidak membawa keluarga. Itu untuk di Balikpapan. Di daerah lain kan lain lagi masalahnya,” lanjutnya.
Untuk itu pihak Satgas Covid-19, tambah Dio, masih meneruskan pemantauan terhadap warga yang usai melakukan kegiatan libur bersama pada akhir Oktober lalu. Hal ini sesuai dengan arahan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, yang berkunjung ke Balikpapan pada awal Nopember lalu.
“Jika sampai akhir pemantauan data Covid-19 di Balikpapan tetap landai seperti saat ini maka bisa diasumsikan akan aman untuk liburan bersama pada bulan Desember mendatang,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post