PPU, Borneoupdate.com – PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Balikpapan sukses melakukan pembinaan Program Ketahanan Pangan Girimukti (KENARI) melalui perluasan lahan mini demplot hortikultura. Setelah sebelumnya pada bulan maret lalu, kelompok mitra binaan KENARI berhasil panen buah melon. Kali ini, program KENARI berhasil panen buah semangka sebanyak 14 ton. Panen semangka ini dilakukan di Desa Girimukti, Kabupaten Penajam Paser Utara, Selasa (18/7).
Program KENARI diinisiasi oleh Kelompok Tani Bina Usaha Muda yang beranggotakan 16 orang petani. Kelompok mitra binaan ini mengembangkan hasil pembenihan buah semangka dari Green House bantuan CSR PT KPI Unit Balikpapan. Melalui bantuan Green House tersebut, kelompok KENARI dapat meminimalisir hama pada bibit yang dapat berakibat pada gagal panen. Hasil pembenihan hampir 90% maksimal dan pertumbuhannya sangat pesat sehingga panen semangka kali ini merupakan yang terbesar pada siklus panen beberapa tahun terakhir.
“Potensi lahan di Desa Girimukti sangat strategis dalam pengembangan tanaman pangan di wilayah Penajam Paser Utara. Melihat tingginya antusias kelompok tani dalam membudidayakan tanaman hortikultura, membuat perusahaan berinisiatif membantu petani dalam menemukan solusi pembenihan yang stabil hingga hasil panen optimal,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin.
Kilang Pertamina Unit Balikpapan berfokus pada pengembangan mini demplot di setiap lahan milik anggota kelompok tani, agar produksi variasi tanaman hortikultura dapat terjaga dengan baik. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi harga anjlok ketika musim panen tanaman bersamaan dengan daerah lain.
“Perluasan mini demplot tanaman merupakan rencana kerja program CSR KENARI dalam mendukung pencapaian hasil panen tanaman dengan harga yang stabil. Sejauh ini petani mengalami kendala ketika hanya menanam satu jenis tanaman hortikultura di sepanjang satu musim panen, hal ini menyebabkan harga yang cenderung murah akibat daerah lain juga menanam jenis tanaman yang sama. Maka dari itu perluasan mini demplot dengan jenis tanaman yang berbeda, membantu petani untuk mengurangi harga yang tidak stabil,” ucap Ketua Kelompok Kenari Desa Girimukti, Ketut Harianto.
Pihaknya berharap PT KPI Unit Balikpapan bisa mendampingi dalam menciptakan iklim pertanian yang stabil dan terciptanya kemandirian kelompok sehingga petani Girimukti bisa bersaing di pangsa pasar yang lebih luas.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara. Senada dengan Ketut, Penyuluh Pertanian Lapangan UPT Kecamatan Penajam Eni Radesta membenarkan bahwa salah satu kendala petani saat ini setelah panen yaitu harga yang kurang stabil jika panen dengan skala banyak.
“Saya akan berkordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan sebab ada sosialisasi terkait uji kelayakan hasil panen tanaman hortikultura agar petani di Girimukti bisa masuk dipasar IKN bahkan pasar modern di Balikpapan atau Samarinda. Karena saat ini hasil panen dari petani membutuhkan label hasil uji kelayakan konsumsi dari Dinas Ketahanan Pangan,” tutup Eni. (*)
Discussion about this post