PPU, Borneoupdate.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menargetkan implementasi penuh sistem QRIS di seluruh pasar tradisional pada akhir tahun ini. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mempercepat realisasi visi digitalisasi layanan publik di era Ibu Kota Nusantara (IKN). Di samping terus mendorong transformasi ekonomi lokal menuju sistem digital.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag), Margono Hadi Sutanto mengatakan upaya mempercepat penerapan pembayaran retribusi pasar berbasis QRIS sebagai bentuk kesiapan menghadapi perubahan global. Di mana tren global menunjukkan penurunan drastis penggunaan uang tunai. Pemerintah daerah perlu mengambil langkah nyata untuk beradaptasi melalui sistem pembayaran digital di pasar tradisional.
“Kami tidak bisa menunggu arus digitalisasi datang lebih besar. Pemerintah daerah mendukung penuh transisi ke ekonomi digital. Pembayaran retribusi melalui QRIS adalah salah satu wujud komitmen tersebut, yang akan membawa efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah,” ujarnya, Kamis (17/04).
Margono menyebut transaksi non-tunai akan menjadi standar dalam sistem ekonomi ke depan. Oleh karena itu, pemerintah wajib menyiapkan infrastruktur dan sumber daya agar pelaku usaha lokal tidak tertinggal. “Digitalisasi ini bukan sekadar perubahan teknis. Para pedagang harus terbiasa dengan sistem baru yang akan mempercepat dan mempermudah semua urusan,” jelasnya.
Margono menekankan manfaat ganda dari sistem QRIS. Yakni pada sisi efisiensi untuk pemerintah dan kemudahan bagi pedagang. Menurutnya, sistem ini akan menghilangkan berbagai hambatan yang kerap muncul dalam transaksi tunai. Terutama pada potensi kesalahan pencatatan dan risiko keamanan.
“Dengan QRIS, semua transaksi tercatat otomatis. Kami bisa memantau langsung alur retribusi pasar secara real-time. Ini akan mengurangi celah penyimpangan dan memperkuat akuntabilitas. Kan kita perlu retribusi untuk bangun fasilitas pasar,” tuturnya lagi.
Lebih lanjut, Margono juga menjamin keamanan penggunaan QRIS. Ia meyakini sistem tersebut menggunakan standar keamanan tinggi yang sudah teruji dan diawasi oleh lembaga berwenang, seperti Bank Indonesia. “Jadi para pedagang tidak perlu khawatir mengenai keamanan dana mereka. Transaksi melalui QRIS tercatat secara sistem dan diawasi oleh otoritas yang berwenang,” tambahnya. (*/ANA/DiskominfoPPU)
Discussion about this post