PPU, Borneoupdate.com – DPRD Kabupaten PPU menilai produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk berkualitas dan mampu bersaing dengan daerah lain. Namun peran pemerintah dalam membantu promosi produk lokal ini masih perlu peningkatan. Terutama setelah masa pandemi Covid-19 yang mewajibkan semua beralih ke era digital.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten PPU, Raup Muin mengatakan UMKM merupakan salah sektor yang terdampak cukup berat saat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Padahal produk UMKM khususnya cemilan mendapat respon positif dari konsumen dan menjadi oleh-oleh khas Kabupaten PPU.
“Memang kurang promosi. Coba kita lihat di media sosial. Semua produk luar daerah berlomba promosi. Bagaimana dengan UMKM kita. Itu pemerintah perlu juga buat tim medsos yang mendampingi UMKM dalam promosi produknya,” ujarnya baru-baru ini.
Menurut Raup ada banyak oleh-oleh khas PPU yang layak jual. Seperti abon kepiting, amplang rumput laut, amplang kuku macan, peyek kepiting dan lainnya. Secara kualitas dan pengemasan sudah bagus karena ada pelatihan dari satuan kerja setempat. Tinggal penguatan promosi untuk meningkatkan volume pembelian dari konsumen.
“Soal variasi produk tidak perlu ragu lagi. Banyak juga oleh-oleh snack dari sini. Tapi kita ingin pembeli tidak terbatas orang lokal saja. Kalau bisa orang yang datang ke sini pas pulang jelas membawa produk khas UMKM kita,” tambahnya lagi. (ADV/ SAN)
Discussion about this post