Balikpapan, Borneoupdate.com – Penantian warga Balikpapan Timur untuk fasilitas kesehatan setara rumah sakit bakal semakin lama. Pasalnya jadwal pembangunan di tahun 2024 ini dipastikan batal terealisasi dengan sejumlah alasan. Meski proses kegiatan fisik akan menggunakan skema tahun jamak (multi years). Di tahun ini anggaran yang tersedia mencapai Rp 35 miliar dari total estimasi sebesar Rp 160 miliar.
Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Nurhadi Saputra menyebut pembatalan itu terkait dengan masa jabatan walikota yang akan berakhir pada 31 Desember 2024. “Saya pikir harusnya bisa bangun tahun ini. Tapi alasannya soal masa jabatan pak walikota. Jadi akhirnya batal,” ujarnya baru-baru ini.
Kondisi ini, lanjut Nurhadi, membuat warga kembali harus menunggu realisasi pembangunan rumah sakit untuk kawasan Balikpapan Timur. Terutama kepastian kembali terpilih atau tidaknya Rahmad Mas’ud dalam pemilihan kepala daerah tahun ini. Karena pemenuhan fasilitas kesehatan menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang disusunnya.
“Sebenarnya kan multiyears. Makanya kami menunggu apakah pak Rahmad terpilih lagi atau tidak baru kita bisa kita bicarakan lagi di tahun 2025,” tutur wakil rakyat dari Kecamatan Balikpapan Utara ini.
Nurhadi menambahkan, untuk tahun ini tahapan pembangunan RS Balikpapan Timur hanya sebatas Detail Engineering Design (DED). Pembahasan terdahulu sebenarnya menjadwalkan realisasi kegiatan fisik di tahun ini. Namun terjadi perubahan seiring jabatan walikota. Di mana jabatan walikota sebelumnya hingga Mei 2025. Lalu keluar aturan baru yang menyebutkan 31 Desember 2024 sebagai akhir masa jabatan.
“Ini terkait pemotongan masa jabatan dari pusat. Kita inginnya selesai DED langsung eksekusi fisiknya. Tapi memang sudah sering terjadi di daerah. Ada DED yang sampai 10 tahun baru realisasi,” tambahnya. (SAN)
Discussion about this post