Samarinda, Borneoupdate.com – Sentra Peternakan Sapi di Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang Samarinda, diproyeksikan menjadi percontohan kawasan integrated farming di Kalimantan Timur (Kaltim).
Integrated Farming merupakan sistem pertanian dengan memanfaatkan keterkaitan antara tanaman perkebunan, pangan, hortikultura serta ternak dan perikanan. Untuk mendapatkan agroekosistem yang mendukung produksi pertanian, peningkatan ekonomi dan pelestarian sumber daya alam.
Sentra Peternakan Sapi di Kelurahan Mugirejo dikelola oleh Kelompok Ternak Koperasi Damarwulan Prima Persada (DPP) di bawah binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim.
Asisten Direktur KPw BI Kaltim, Iwan Kurniawan mengungkapkan, sentra ternak sapi ini menjadi bagian dari Program Pengembangan Klaster Ketahanan Pangan. Program ini adalah upaya untuk mengendalikan inflasi bahan makanan (volatile food) dan memenuhi kebutuhan pangan pokok di masyarakat. Salah satu klaster yang dikembangkan adalah klaster Sapi di Samarinda. Lokasinya, di Jalan Assa’adah RT 19, Lubuk Sawah Kelurahan Mugirejo Samarinda.
“Isu 2023 masih masalah pengendalian inflasi dan ketahanan pangan. Apalagi Kaltim ini masih bertopang pada daerah luar untuk komoditas inflasi, khususnya daging Sapi,” terang Iwan saat menghadiri Kick Off Pengendalian dan Penanggulangan PMK Nasional di Kawasan Peternakan Sapi Mugirejo, beberapa waktu lalu.
Kehadiran para peternak sapi ini, menurut Iwan dapat mendukung pengendalian inflasi daerah. Dengan memenuhi kebutuhan pangan yang menjadi komoditas inflasi.
Selain Sapi, sentra kawasan ternak ini juga mengembangkan pertanian organik mulai dari sayur-mayur, cabai, hingga rumput pakan ternak. Bahkan penyediaan pupuk juga diproduksi secara mandiri dari limbah kotoran Sapi.
“Kawasan ini akan menjadi sentra integrated farming dimana dari hulu ke hilir dilakukan oleh para petani/peternak. Mulai dari penyediaan pupuk, pakan ternak, hasil pertanian dan produk ternak,” ujar Iwan.
Sentra ternak sapi ini telah dibina oleh BI sejak 2016, dengan mengumpulkan para petani untuk mulai melakukan ternak sapi secara komunal. Saat ini, sudah tersedia kandang ternak yang dapat menampung kurang lebih 70 ekor sapi.
Klaster sapi Mugirejo ini juga sudah dijadikan percontohan sentra ternak sapi oleh beberapa daerah dan beberapa kali telah menerima kunjungan kerja dari daerah lain. Seperti Semarang, NTT, Berau, dan Kutai Kertanegara (Kukar). (diskominfokaltim)
Discussion about this post