Balikpapan, Borneoupdate.com – Kenaikan angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Balikpapan membawa dampak penyebaran lintas klaster. Mengingat pola interaksi yang dilakukan pasien Covid-19 yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) bisa memunculkan klaster baru dari orang yang memiliki kontak erat.
Juru bicara Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan pihaknya terus melakukan indentifikasi terhadap perkembangan jumlah kluster yang ada di Kota Balikpapan. Terutama soal pola interaksi masyarakat yang menjadi potensi terjadinya multi klaster terhadap klaster yang sudah ada.
“Pihak satgas menganalisa dari beberapa kluster yang ada, kluster perminyakan atau perusahaan menjadi salah satu yang diwaspadai, khususnya bagi pekerja lokal atau yang berasal dari Kota Balikpapan,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut wanita yang akrab disapa Dio ini klaster perusahaan atau pekerja menjadi salah satu perhatian utama bagi Satuan Gugus Tugas Covid-19, karena dapat berkembang menjadi kluster keluarga ketika pekerja yang bersangkutan pulang ke rumah.
“Memang yang kita antisipasi adalah untuk perkembangan kasus dari pekerja minyak yang merupakan warga Kota Balikpapan, Karena dia sampai kena itu juga akan merembet ke cluster keluarga,” tuturnya.
Berdasarkan data perkembangan jumlah kasus Covid-19 di Kota Balikpapan, lanjut Dio, dari awal pandemi, saat tercatat 387 kluster keluarga, 275 klaster perkantoran dan perusahaan, 34 kluster dari fasilitas pelayanan kesehatan dan 39 kluster perumahan. Selain itu, masih banyaknya perusahaan yang tidak mampu untuk menyediakan fasilitas swab dan isolasi mandiri menjadi salah satu yang patut diwaspadai untuk terjadi penularan Covid-19 dari kluster pekerja ke keluarga.
Untuk itu, khusus di sektor perusahaan perminyakan, pihaknya sudah meminta kepada perusahaan induk seperti Pertamina agar membantu perusahaan untuk menyediakan fasilitas protokol kesehatan di tempat kerjanya.
“Pertamina ini kan banyak ya dan memang di Pertamina ini kan juga ada namanya subcon, dan memang ada beberapa subcon yang tidak mampu untuk membiayai pemeriksaan PCR kepada karyawannya termasuk juga menyediakan tempat isolasi mandiri, jadi kami minta tadi kepada Pertamina juga untuk membantu subcon nya ini untuk menyediakan fasilitas tersebut,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post