Balikpapan, Borneoupdate.com – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan mengeluhkan keterlambatan input data di laboratorium yang menyebabkan angka pasien terkonfirmasi positif kembali naik. Padahal data itu terlambat dimasukkan ke server input data akumulasi harian sehingga digabungkan ke hari berikutnya.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan keterlambatan penginputan data ini disebabkan server pemerintah seringkali mengalami kendala sehingga data yang diinput banyak tertolak. Akibatnya kasus positif terlihat menunjukkan grafik naik padahal separuhnya merupakan data yang terlambat.
“Ini kembali terulang seperti beberapa bulan sebelumnya. Data kita kelihatan naik tapi sebenarnya dari laboratorium yang terlambat menginput data di aplikasi all record,” ujarnya kepada wartawan, Ahad (25/10).
Untuk itu lanjut wanita yang akrab disapa Dio ini, pihaknya sudah meminta pihak peng-input data agar memperbaiki kecepatan input data di aplikasi all record seperti sebelumnya. Mengingat dalam sebulan terakhir pergerakan kasus terkonfirmasi positif di Balikpapan tergolong melandai sehingga bisa menurunkan statusnya dari zona merah ke zona orange.
“Itu (lonjakan kasus) gara-gara kasus lama ter-input. Itu banyak kendala (server) sehingga yang dilaporkan harian tidak mencerminkan tren (kasus yang siginifikan). Sebulan ini sudah baik. Baru ini terjadi data delayed lagi dan sudah kami ingatkan barusan, untuk jangan seperti itu lagi,” lanjutnya.
Menurut Dio melandainya kasus terkonfirmasi positif ini memang membuat status zona merah beralih ke orange. Tapi perubahan status itu dinilainya tidak akan berarti jika kesadaran warga untuk mematuhi protokol kesehatan masih rendah.
“Kita memang sudah masuk zona oranye. Alhamdulillah ini membaik karena kasusnya melandai. Tapi jangan lupa zona itu bisa berubah lagi saat warga abai. Bisa saja jadi merah lagi,” terangnya.
Untuk itu tambah Dio pihaknya tetap melakukan evaluasi terhadap relaksasi sejumlah aturan pembatasan yang diberlakukan pemerintah lewat peraturan walikota dan surat edaran jam malam. Seperti penghentian jam malam, dan izin terbatas untuk pengelola bioskop serta wahana bermain dengan kewajiban mematuhi protokol kesehatan.
“Kunci penurunan adalah menurunkan angka kematian, menurunkan angka terkonfirmasi positif hingga menaikkan angka kesembuhan. Ini yang cukup berat perlu kami terus benahi,” tuturnya. (FAD)
Discussion about this post