Samarinda, Borneoupdate.com – Setiap Peringatan Hari Besar Keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha hingga Natal dan Tahun Baru, kebutuhan pokok dipastikan akan beranjak naik karena banyaknya permintaan konsumen sementara stok barangnya terbatas.
Seperti saat akan memasuki Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Haji yang jatuh pada pertengahan bulan Juni, harga-harga mulai beranjak naik sejak awal bulan Juni atau satu bulan sebelum hari raya. Bahkan ada barang kebutuhan pokok yang masih tinggi harganya sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu.
Menanggapi hal ini, Shania Rizky Anelia, anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok juga dipicu oleh semakin dekatnya perayaan Hari Raya Idul Adha, dimana masyarakat memenuhi kebutuhan konsumsinya lebih banyak.
“Kaltim, khususnya Samarind aini kan bukan kota penghasil suatu produk. Semua didatangkan dari luar Kaltim dran kalau harga naik, itu mengikuti situasi. Masyarakat kadang tidak hanya berpikir dapat merayakan Idhul Adha saja,” ucapnya pada (17/6/2022).
Untuk menghindari terjadinya kenaikan harga yang tak terkendali tersebut, Shania berharap pemerintah daerah melalui OPD terkait dapat mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi lonjakan harga. Ia menyarankan OPD lebih sering menggelar kegiatan pasar murah dan menampilkan produk lokal.
“Paling tidak, subsidi harga mungkin dari pasokan sembako itu ada dari pemerintah, adakan pasar murah agar masyarakat bisa membeli dari mereka. Perbanyak produl lokal seperti sayuran, buah-buahan lokal dan ikan,” katanya.
Komisi II DPRD Kota Samarinda, lanjut Shania, juga berencana untuk melakukan sidak harga sekaligus stok bahan pokok menjelang perayaan Hari Raya Idhul Adha, seperti di pasar tradisional Segiri, Pasar Pagi, ataupun Pasar Merdeka.(YA/adv)
Discussion about this post