Samarinda, Borneoupdate.com – Di Tengah kekhawatiran naiknya kasus Covid-19 di beberapa kota di Kaltim, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) menjamin persediaan sembilan bahan pokok di seluruh daerah Kaltim masih tersedia hingga memasuki awal tahun 2021.
Kepala Disperindagkop UKM Kaltim Muhammad Yadi Robyan Noor, mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan pangan di Kaltim, walaupun saat ini situasi pandemi Covid-19 di delapan kabupaten dan kota di Kaltim berzona Merah. Sementara Kabupaten Penajam Paser Utara berzona Jingga dan Kabupaten mahakam Ulu berzona Kuning.
“Stok bahan pangan kita di Kaltim cukup saat menjelang hari besar keagamaan Natal stoknya aman hingga awal Januari 2021. Januari kita akan datangkan lagi, tentu terus kita dalami untuk penyediaannya, peredaran dan distribusinya,” ujar pria yang akrab disapa Roby ini, Jumat (18/12/2020)
Selain beras, gula pasir yang stoknya diperkirakan hingga empat bulan ke depan akan sangat mencukupi saat Natal dan tahun baru 2021. Sementara itu, minyak goreng sampai enam bulan dan komoditas bahan pokok lainnya dalam kondisi cukup tersedia.
“Jadi, kalau kami rata-ratakan dari data lapangan, update sampai per 12 Desember kemarin. Maka, kira-kira stok kita mampu bertahan hingga rata-rata tiga bulan lebih satu hari,” jelasnya.
Namun, angka-angka ini akan cukup jika tidak ada lonjakan pembelian atau permintaan konsumen yang kebutuhan mendadak. Misalnya saja sebab bencana alam atau kasus Covid-19 yang melonjak sehingga diberlakukan isolasi (lockdown) besar-besaran.
Roby menyampaikan hal penting yang menjadi isu nasional menjelang dan memasuki hari besar keagamaan, Natal dan tahun baru adalah terjadinya kenaikan harga bahan pokok.
Menurutnya, disparitas atau perbedaan harga antar kabupaten dan kota pasti ada, khususnya rata-rata harga jual tertinggi (HET) daerah pedalaman dan terpencil yang masih harus dibantu dengan subsidi oleh pemerintah daerah.
“Kita berharap adanya sinergi antara kabupaten dan provinsi dalam mengendalikan stok dan menjaga harga tertinggi. Begitu pun dengan lonjakan pembelian kita berharap masyarakat tidak membeli dalam jumlah banyak padahal kebutuhannya sedikit. Kita harap konsumen bijak sehingga tidak ada kenaikan harga,” harapnya.(YA)
Discussion about this post