PPU, Borneoupdate.com – Usaha pemerintah untuk mengejar swasembada pangan di Kabupaten Penajam Paser Utara masih belum tercapai. Pasalnya infrastruktur pengairan yang ada belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh area pertanian. Padahal kawasan ini menjadi penyangga IKN sekaligus sebagai kabupaten induk.
Anggota DPRD Kabupaten PPU, Sujiati mengatakan keberadaan IKN seharusnya memprioritaskan pembangunan wilayah setempat. Terutama daerah PPU yang selama ini termasuk kawasan pertanian. Namun hingga kini tidak ada pembangunan infrastruktur pertanian yang terealisasikan.

“Ini harusnya jadi perhatian pemerintah pusat. IKN bukan hanya soal bangun gedung. Daerah setempat juga harus maju seiring pembangunan IKN. Yang jelas kita kekurangan sarana irigasi untuk persawahan,” ujarnya, Sabtu (03/09).
Kondisi ini, lanjut Sujiati, jelas berdampak pada produktivitas pertanian di PPU. Di mana dari 14.000 hektar lahan persawahan tercatat masih kekurangan pengairan. Akibatnya rata-rata lahan yang ada hanya mampu digarap satu kali dalam setahun oleh petani. Sehingga untuk meningkatkan produksi beras di PPU harus ada pembangunan infrastruktur pengairan atau bendungan irigasi.
“Untuk swasembada setempat mungkin masih bisa. Tapi kita kan inginnya juga jadi penyangga pangan IKN. Maka tentu perlu pembangunan infrastruktur pengairan. Karena banyak sawah petani yang tidak mendapatkan pasokan air yang cukup,” tambahnya. (ADV/ SAN)
















Discussion about this post