Jakarta, Borneoupdate.com- Sebanyak 25 orang pelaku seni dan jajaran pengurus Dewan Kesenian Balikpapan (DKB), akhirnya setelah sebulan berlatih dibawah arahan koreografer Mei Christhy, siap unjuk kebolehan pada ajang Seni dan Budaya berskala Internasional yaitu Jakarta Internasional Folklore Festival (JIFF), yang berlangsung selama dari tanggal 13 hingga 15 September 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Dalam even seni pertunjukan Tari dan Musik Folklore tingkat Internasional, yang diikuti 8 Negara dan 28 group Kesenian se Indonesia ini, Dewan Kesenian Balikpapan menampilkan tarian berjudul Bekerai Langsuang Ponti, yang berarti bersatu di dalam sebuah rumah tempat bersemayamnya para dewa yang dibawakan para penari dan pemusik dari suku Paser.
Ketua Dewan Kesenian Balikpapan Haji Karmien Laonggeng menjelaskan, untuk mengikuti perlombaan seni tari berskala Internasional bertajuk Jakarta Internasional Folklore Festival (JIFF) ini, seluruh penari dan pemusik bisa menunjukkan kekompakan, sehingga mampu meraih hasil maksimal untuk Kota Balikpapan. Dalam visualisasi Tarian Bekerai Langsuang Ponti ini, digambarkan persatuan suku-suku di Kalimantan Timur menggelar ritual adat Besipung, untuk berkomunikasi dengan para Dewa agar dapat memberikan kekuatan lahir dan bathin untuk masyarakat Kalimantan Timur.
Hal itu diungkapkan Haji Karmien Laonggeng kepada Borneoupdate.com saat menghadiri acara wellcome Party pada hari Kamis malam (12/09/2019).
“Seluruh pelaku seni yang berada dibawah binaan Dewan Kesenian Balikpapan (DKB), agar terus berlatih mengasah kemampuan tidak hanya menjelang ada even, namun siap tampil kapan pun,” ujar Haji Karmien.
Oleh karena itu diharapkan tim kesenian DKB yang tampil pada Jumat malam (13/9) pukul 21.00 wib dapat menunjukkan kekompakan dan sinergitas antara penari dan pemusik, sehingga bisa meraih hasil terbaik untuk organisasi dan Kota Balikpapan.
Ditambahkan Haji Karmien, apalagi DKB akan menggelar kegiatan seni dan budaya berskala Nasional, bertajuk Balikpapan Manuntung Art Festival pada tanggal 27 s/d 29 Desember 2019 mendatang.
“Kita berharap nantinya Balikpapan Manuntung Art Festival 2019 yang akan digelar di Balikpapan Sport Convention Center (BSCC) dan Gedung Kesenian Balikpapan berjalan lancar dan sukses, baik dari sisi pelaksanaan maupun jumlah peserta yang hadir, selain itu terjalinnya sinergitas dengan pemerintah kota Balikpapan,” pungkasnya.
Sementara itu perwakilan panitia Jakarta Internasional Folklore Festival (JIFF) Wiena Lauda mengharapkan, Tim Kesenian DKB dapat tampil maksimal untuk menunjukkan bahwa Kaltim yang telah ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara, juga memiliki seniman yang bertalenta. Menurutnya ajang JIFF sebagai langkah awal dalam menyongsong perhelatan seni dan budaya Balikpapan Manuntung Art Festival (BMAF) 2019 bulan Desember mendatang.”Balikpapan Manuntung Art Festival 2019 bisa sukses, asalkan semua pihak terkait berkomitmen untuk mensukseskan agenda tersebut mulai dari pelaku seni, Pemerintah Kota Balikpapan dan Provinsi termasuk jajaran legislatif,” tutup Wiena Lauda
Untuk diketahui ajang JIFF ini selain diikuti 28 komunitas seni se Indonesia juga diikuti 8 Negara yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Singapura, Korea Utara, Ukraina dan Vietnam.(TS 1982)
Discussion about this post