Jakarta, Borneoupdate.com – Direktorat Keuangan Pertamina secara masif mewujudkan transformasi digital proses bisnis yang terintegrasi. Salah satunya, dengan menghadirkan One Finance Integrated System (OFIS) Budget Planning & Control (BPC). OFIS BPC adalah sebuah sistem terintegrasi mulai dari kegiatan planning & budgeting, financial reporting serta management analytics, dengan didukung oleh big data analytics, yaitu One Data Pertamina.
Melalui implementasi OFIS BPC, perencanaan dan prognosa ke depan akan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat sekaligus meningkatkan agility perusahaan menghadapi situasi global yang semakin penuh dengan ketidakpastian. Selain itu, OFIS BPC juga memberikan visibility yang lebih baik, terkait sensitivitas dengan menambahkan parameter lain di luar ICP dan kurs.
Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini mengapresiasi hadirnya OFIS BPC. Menurutnya, ini merupakan tools yang sangat bermanfaat guna menunjang bisnis operasi Pertamina kedepan. Dimana perusahaan dapat lebih menyiapkan strategi yang lebih tepat, khususnya terkait dengan keuangan.
Ia pun berharap sistem ini dapat segera diimplementasikan di seluruh Pertamina Group, termasuk terkait dengan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2025.
“Saya sangat mengapresiasi sekali. Legacy yang baik meninggalkan platform yang sangat bermanfaat untuk Pertamina. Apresiasi sekali, ini saya sangat senang. Mudah-mudahan implementasi kedepan bisa lebih lancar,” ungkap Emma saat acara Go Live One Finance Integrated System (OFIS) Budget Planning dan Control (BPC) di Ballroom Grha Pertamina, Jakarta Pusat, Jumat 16 Februari 2024.
SVP Controller & Reporting Pertamina, Bayu Kusuma Dewanto menambahkan, pengembangan OFIS BPC merupakan critical point untuk mencapai tujuan Direktorat Keuangan Pertamina Group yang terintegrasi. Fase ini berhasil mendigitalisasi sekaligus mengintegrasikan kegiatan planning dan budgeting antara Holding, Subholding Commercial & Trading (C&T) dan Subholding Refining & Petrochemical (R&P).
Selanjutnya, kata Bayu, sistem ini juga mengurangi proses kerja-kerja manual dan administratif dengan didukung big data One Pertamina. Ke depannya ia juga berharap sistem ini roll out di seluruh Subholding Pertamina. “Terima kasih atas support-nya,” tutup Bayu. (*)
Discussion about this post