Samarinda, Borneupdate.com – Warga Ariesco (Pelita 3) , RT 37, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan mengeluhkan air yang tak mengalir hingga sepekan di daerah tersebut.
Bahkan, pihaknya terpaksa menunggu air hingga dinihari, ketika ditunggu tak mangalir warga pun terpaksa membeli Air Tondon dengan warga yang cukup mahal.
“Tiap malam saya nungguin air, dan tidak ada ngali-ngalir. Dan ini sudah seminggu terjadi,” kata Adithya kepada Borneoupdate.com
Lanjut Adithya, sebelumnya sudah beli air tondon 5000 L, dengan harga Rp300 ribu. Karena banyaknya pasilitas kebutuhan akan air tentunya tidak mencukupi.
“Kami bingung mau bagaimana lagi. Kalau harus membeli tandon terus keuangan tidak akan sanggup. Apalagi disaat wabah covid 19, air harus menjadi kebutuhan utama ,” jelasnya
Hal yang sama disampaikan warga lainnya Nurdin yang mengaku tinggal di Blok E dengan harapan semoga didengar, direspon dan ditindak lanjuti untuk segera diambil tindakan.
“Lebih bagus pengaliran diwaktu pagi hingga sore hari disaat ibu-ibu rumah tangga memasak dan mencuci pakaian sesuai kebutuhan air dan mendukung program stay home dan work from Home dari pemerintah,” tuturnya
Menanggapi persoalan itu, Kasi Humas PDAM Tirta Kencana Samarinda, HM Lukman menyebutkan dampak air baku Sungai Mahakam Merah dan Bangai, produksi beberapa IPA yang sumber air bakunya dari Sungai Mahakam alami penurunan debit alias tekor imbasnya aliran distribusi ke beberapa wilayah yang jauh dan tinggi alami gangguan dan mohon dimaklumi jika kualitas air agak keruh. Saat ini petugas sudah menstabilkan produksi agar produksi bisa maksimal kembali. Sehingga layanan distribusi bisa kembali normal dan lancar.
“Pelita 3 lokasi tinggi aliran dari IPA Selili. Disaat aliran normal aja kadang malam baru dapat aliran. Ya semoga dengan sudah stabil produksi di IPA Selili sudah mulai stabil dan normal. Semoga segera kembali lancar aliran;” pungkasnya. (Oke)
Discussion about this post