Samarinda, Borneoupdate.com – Kegiatan reses menjadi kesempatan bagi wakil rakyat untuk bertemu dengan warga di daerah pemilihannya. Di mana warga menyampaikan berbagai macam persoalan yang mereka hadapi. Mulai dari fasilitas umum berupa fisik hingga persoalan ekonomi. Hal itu menjadi semacam komunikasi bagi para anggota dewan. Apalagi mereka yang berencana maju kembali di Pemilu legislatif tahun 2024 mendatang.
Anggota DPRD Samarinda, Samri Shaputra, salah satunya. Wakil rakyat ini melakukan reses di Kecamatan Palaran untuk menyerap aspirasi warga. Dirinya banyak menerima keluhan tentang subsidi dari pemerintah.
“Kita melihat sekarang ini masih banyak oknum yang menyalahgunakan manfaat dari subsidi ini, misalnya saja misalnya, Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), sembako layaknya beras minyak goreng, dan lain-lain,” ujarnya pada Senin (15/05/2023).
Sejatinya, ujarnya subsidi yang diberikan oleh pemerintah dapat tepat sasaran dan tidak menjadi objek baru untuk penyimpangan. Oleh karena itu, ujarnya kepada pemerintah pusat diharapkan agar subsidi ini dialihkan dalam bentuk pajak atau lainnya dan jangan dalam bentuk barang, karena sangat rentan untuk disalahgunakan.
Anggota DPRD Samarinda dari Partai PKS ini sepakat jika harga BBM dijadikan satu harga untuk semua orang dimanapun di Indonesia. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi oknum yang akan melakukan penimbunan BBM.
Menurutnya kelangkaan BBM yang dialami warga Samarinda sekarang ini diakibatkan dengan adanya oknum yang sengaja melakukan penimbunan untuk kemudian disalurkan ke sejumlah perusahaan dengan harga yang lebih tinggi.
“Data yang kami peroleh dari PT Pertamina, bahwa kuota BBM untuk Samarinda tidak pernah dikurangi, malah menurut mereka kuota tersebut harusnya lebih dari cukup. Seharusnya, dari sini kami mensinyalir kelangkaan BBM ini pengaruhi oleh adanya oknum yang sengaja melakukan penimbunan,” jelas Samri.
Dalam gelaran Reses H Samri kali ini dihadiri oleh ratusan warga, rata-rata warga setempat mengeluhkan persoalan banjir maupun persoalan jalan dan sempitnya drainase.
“Banyak yang mengeluhkan persoalan banjir, jalan lingkungan yang belum mendapatkan perhatian pembangunan oleh pemerintah. Selain itu masalah lainnya seperti drainase dan lain sebagainya. Oleh karena itu semua masalah ini akan kami tampung untuk kemudian kami perjuangkan di parlemen agar bisa terselesaikan dalam waktu yang cepat,” janjinya. (*/adv)
Discussion about this post