Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemerintah Kota Balikpapan semakin serius membangun ekosistem Kota Layak Anak (KLA) melalui pendekatan kolaboratif. Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengatakan komitmen pemerintah dalam menyamakan persepsi seluruh pemangku kepentingan terkait prinsip-prinsip KRA. Ia menyebut forum diskusi, pelatihan, dan kemitraan lintas sektor sebagai langkah strategis dalam mendorong lahirnya gerakan dari akar rumput.
“Kami akan menggelar berbagai forum dan pelatihan agar semua pihak memiliki pemahaman yang sama soal Kota Layak Anak. Ini bukan sekadar program pemerintah, tapi tanggung jawab bersama,” ujarnya, Selasa (17/06).
Menurut Bagus, partisipasi aktif masyarakat menjadi elemen kunci dalam menciptakan lingkungan yang aman, inklusif dan mendukung tumbuh kembang anak. Pemerintah tidak ingin membatasi gerakan hanya pada program struktural dari dinas terkait.
“Kami ingin mendorong inisiatif lokal. Misalnya, taman baca komunitas, kampung layak anak, dan gerakan orang tua peduli sekolah. Semua itu harus lahir dari kesadaran bersama, bukan hanya dari atas ke bawah,” jelasnya.
Bagus menilai Kota Layak Anak harus terbentuk dari sinergi antara pemerintah, masyarakat, lembaga pendidikan, serta sektor swasta. Ia menyebut pendekatan kolaboratif akan membuka ruang inovasi yang lebih luas. Agar sesuai dengan kondisi sosial dan budaya di masing-masing wilayah.
“Setiap kelurahan punya karakter berbeda. Karena itu, kami beri ruang untuk masyarakat mengembangkan program yang paling sesuai dengan lingkungannya. Pemerintah akan mendampingi dan memfasilitasi,” tuturnya.
Dalam waktu dekat, lanjut Bagus, Pemkot melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) akan menyusun peta jalan pelibatan komunitas dalam pembangunan KLA. Langkah ini bertujuan mengintegrasikan berbagai gerakan lokal ke dalam kebijakan kota secara lebih terstruktur.
“Kami sudah memberi arahan kepada DP3AKB. Ini jadi upaya memastikan pemerintah akan merangkul semua elemen. Mulai forum anak, kelompok masyarakat, serta mitra CSR dalam merancang program yang sesuai kebutuhan,” lanjutnya.
Bagus berharap komitmen lintas sektor dan ruang partisipasi terbuka memudahkan pemerintah melanjutkan KLA. Di mana Pemkot Balikpapan optimistis dapat memperkuat pondasi kota yang benar-benar berpihak pada anak dan berkelanjutan.
“Kami tidak hanya mendengar aspirasi mereka, tapi juga memberi ruang agar mereka terlibat langsung dalam perencanaan. Dengan begitu, program menjadi lebih relevan dan tepat sasaran,” tambahnya. (Adv/SUS)
Discussion about this post