Balikpapan, Borneoupdate.com – 100 guru tingkat sekolah dasar di Kecamatan Balikpapan Timur dan Tengah, Kecamatan Tenggarong dan Tenggarong Seberang telah mengikuti pelatihan pembuatan buku besar 1-11 Juli 2020 melalui aplikasi zoom meeting. Buku besar idealnya berukuran 40 x 50 cm sehingga dapat dibaca siswa dalam jumlah banyak dan dari jarak berjauhan. Konten disesuaikan dengan jenjang pembelajaran menggunakan visual yang menarik dengan pensil warna yang tersedia. Buku besar disajikan portrait dengan 8-15 halaman di dalamnya.
Buku besar ini biasanya dipakai untuk membaca bersama. Membaca bersama membutuhkan peran guru 70% dan partisipasi siswa 30%. Setelah, membaca bersama, guru akan memberikan pertanyaan terkait buku yang dibacakan.
“Buku besar sangat membantu menarik minat baca siswa dengan ilustrasi dan tampilannya. Siswa juga mempunyai pengalaman berbeda saat membaca bersama karena dapat mendukung keterampilah Bahasa Indonesia, seperti bisa difokuskan untuk mencapai keterampilan berbicara, membaca, menulis, dan menyimak. Dapat juga difokuskan untuk meningkatkan pengetahuan dalam prediksi kata, kosa kata, tanda baca, pemahaman, dan rangkuman,” ungkap Tri Indri Yanti, S.Pd, SDN 001 Balikpapan Timur, fasilitator daerah Tanoto Foundation Provinsi Kalimantan Timur dalam memfasilitasi pelatihan pembuatan buku besar bersama.
*Menentukan topik penulisan*
Dalam membuat buku besar, pertama-tama, para guru diminta menentukan topik dalam buku besar yang dibuat. Dalam membuat buku besar, topik yang dipilih adalah topik yang dekat dengan siswa. Selain itu, topik disesuaikan dengan usia siswa yang membaca. Topik yang dipilih juga harus mempertimbangkan kearifan lokal setempat dan tidak mengandung kekerasan dan menyinggung SARA.
*Mengembangkan papan cerita*
Keindahan cerita terletak pada alurnya. Papan cerita membantu penulis untuk merencanakan penulisan. Dalam papan cerita, para guru dapat menentukan kerangka. Kerangka ini berisikan pesan cerita per lembarnya. Setelah ditentukan kerangkanya, para penulis akan dengan mudah menentukan kalimat dan ilustrasi yang mendukung kerangka cerita tersebut.
*Menulis dan mengilustrasikan cerita Manual dan Digital*
Selanjutnya, tulisan yang diharapkan adalah kalimat-kalimat yang mendukung kerangka buku per halamannya. Besar karakter huruf yang dipilih setinggi ¼ HVS dan jenis huruf jelas. Jika membuat buku besar menggunakan laptop, dapat menggunakan Lucida handwriting, comic sans MS, Bradley Hand ITC.
Satu kerangka cerita dimuat dalam satu halaman dan dikomunikasikan melalui tulisan dan ilustrasi. Ilustrasi yang dipakai idealnya jelas dan sederhana. Tentunya juga harus sesuai dengan kerangka ceritanya. Penentuan gambar harus mampu memvisualisasi kerangka cerita dan tidak bias dengan teks. Saran lain, jika menggunakan gambar dari internet, perhatikan konsistensi tokoh cerita. Dalam pelatihan, para guru belajar menggunakan https://photoscissors.com/ untuk mempermudah memotong gambar yang akan dipadupadan dalam cerita. “Kesan saya selama seminggu ini sangat berkesan, karena para peserta nya semangat sekali ingin belajar membuat Bigbook manual maupun digital. Walaupun usia mereka sudah senior, tetapi aktif sekali mereka konsultasi via WhatsApp di setiap hari nya. Dan semua tugas juga mereka selesaikan sampai tuntas,” ungkap guru SDN 003 Tenggarong.
“Buku besar ini hanya merupakan salah satu alat untuk membantu para guru dalam membimbing siswa dalam meningkatkan kemampuan membacanya, dan dalam pembuatan buku besar oleh guru juga bisa meningkatkan kompetensi dasar guru tersebut. Misalnya seperti guru kelas 3 dapat mencapai kompetensi dasar 4.8 dengan membuat sendiri buku besar dan memeragakan pesan dalam dongeng sebagai bentuk ungkapan diri menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektif. Cara membuatnya juga sederhana hanya membutuhkan buku gambar besar dan pensil warna,” buka Affan Surya, Koordinator Provinsi Tanoto Foundation Kalimantan Timur. (TS/ FAD)
Discussion about this post