Samarinda, Borneoupdate.com – Kekurangan ruang belajar (kelas) di Samarinda masi saja terjadi. Padahal ibukota Provinsi Kaltim ini memiliki APBD pertahunnya mencapai Rp 3,9 triliun. Dana itu menurut penilaian Komisi IV DPRD Samarinda cukup untuk pemerataan pendidikan. Meski melalui skema pembangunan tahun jamak.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Damayanti mengatakan sejumlah sekolah di Kota Tepian Samarinda masih sangat membutuhkan tambahan ruang belajar, serta penunjang fasilitas lainnya. Untuk itu dirinya mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bergerak melakukan pemerataan fasilitas pendidikan hingga tidak ada sekolah yang terpinggirkan. Sebab hal ini berada di bawah kewenangan pemerintah.
“Kalau kita lihat APBD cukup besar Rp 3,9 triliun, memang butuh pemerataan, baik segi fasilitas dan sarana dan prasarana sekolah agar tidak ada lagi sekolah yang terpinggirkan,” bebernya, Kamis (09/02).
Damayanti menginginkan kejelasan aset tanah seluruh sekolah. Karena, terdapat beberapa sekolah yang belum memiliki kelengkapan administrasi.”Pembenahan sistem drainase, pembangunan perpustakaan, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), ruang laboratorium, pagar, hingga paving halaman sekolah harus lebih diperhatikan,” tandasnya. (IAN/adv)
















Discussion about this post