Kutai Kartanegara, Borneoupdate.com – Penambahan armada bus pelajar mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Pasalnya kebijakan ini termasuk upaya mencegah penggunaan kendaraan bermotor di kalangan remaja. Di mana pemerintah harus mempersiapkan fasilitas bus sekolah agar orang tua tidak lagi mengizinkan anaknya berkendaraan ke sekolah.
Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin mengatakan kecelakaan lalulintas (Lakalantas) selama ini, kerab menimpa kalangan pelajar di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Bahkan beberapa diantara korbannya harus kehilangan nyawa. Melihat kondisi tersebut, Pemkab Kukar berupaya mengadakan bus pelajar.
“Kami mendukung penuh program ini. Supaya pelajar mendapatkan sarana angkutan khusus berupa bus. Langkah ini dipastikan dapat menekan jumlah Lakalantas menimpa pelajar,” ungkap Wakil Bupati (Wabup) Kukar, Rendi Solihin, Sabtu (14/10/2023).
Sementara, menurut Kepala Dishub Kukar, Ahmad Junaidi, bus sekolah menjadi salah satu kebutuhan mendesak. Sebagai moda transportasi sangat diperlukan kalangan pelajar Kukar. Hal itu banyak disampaikan masyarakat. Ketika menggelar dialog dalam banyak kesempatan, dengan Bupati Edi Damansyah maupun Wabup Rendi Solihin.
“Kehadiran angkutan khusus pelajar seringkali disampaikan masyarakat. Dari banyak aspirasi itulah, kami ajukan pengadaannya di APBD Murni 2023. Saat ini 1 bus sudah beroperasi melayani pelajar dari Kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong. Selanjutkan kami melakukan pendataan bagi kecamatan-kecamatan lain. Mana saja membutuhkan bus sekolah,” tuturnya.
Junaidi menambahkan, dalam APBD Perubahan 2023 ini, sudah diusulkan pengadaan sebanyak 6 buah bus sekolah. Masing- masing bus ada berkapasitas 30 kursi serta 19 kursi penumpang. Kini sedang dalam proses pabrikasi. Dijadwalkan bus tersebut diterima Desember 2023, kemudian dioperasikan awal 2024.
“Nanti semua bus itu mengangkut pelajar dari SD, SMP sampai SMA atau SMK,” ujarnya lagi.
Mengenai pengelolaan bus sekolah tersebut, tambah Junaidi, Dishub Kukar akan menyerahkan ke masing-masing pemerintah kelurahan atau desa, penerima bantuan. Dengan harapan, pihak terkait selaku penerima bantuan bus sekolah ini, bisa melaksanakan swakelola.
“Jadi ke depan, pelajar lebih maksimal memanfaatkan bus sekolah. Terutama bagi kalangan siswa yang belum layak berkendara. Rencananya di 2024, sesuai arahan kepala daerah, kami adakan lagi bus angkutan sekolah. Supaya nanti tidak ada lagi pelajar Kukar menjadi korban Lakalantas. Ya paling tidak angka kejadiannya semakin jauh berkurang,” tambahnya. (*/Adv)
Discussion about this post