Balikpapan Borneoupdate.com – Persoalan banjir yang menimpa warga RT 32, 33, 34 dan 63 Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, yang belum terselesaikan hingga kini memicu protes dari warga. Hal itu diakibatkan keberadaan proyek tol Balikpapan-Samarinda yang dinilai telah menimbulkan banjir serta merendam pemukiman mereka.
Sebagai bentuk protes, warga melakukan penutupan terhadap akses jalan untuk truk pengecoran yang sedang mengerjakan proyek lahan tol yang berdekatan dengan pemukiman. Aksi ini dilakukan di sekitar exit tol manggar, Balikpapan, Rabu jelang siang (16/9).
Ketua RT 34, Agus mengatakan persoalan ini sudah sering disampaikan ke pemerintah lewat DPRD maupun perusahaan yang membangun jalan tol. Namun selama 4 tahun proyek tol berjalan tidak ada solusi yang dihasilkan dan rumah warga tetap saja terendam banjir saat hujan turun.
“Ada 1.000 kepala keluarga yang terdampak akibat proyek tol ini. Mereka terkena banjir sejak 4 tahun pembangunan tol. Terutama warga perumahan Panji yang berada dibawah badan jalan tol Manggar,” uajrnya kepada wartawan.
Menurut Agus aksi ini merupakan bentuk kekecewaan warga akibat tidak adanya solusi yang didapatkan dari banjir yang merendam pemukiman mereka. Apalagi saat hujan turun air bercampur lumpur yang menggenangi pemukiman warga bisa mencapai setinggi lutut orang dewasa.
“Air yang mengalir ke lingkungan merupakan air dari bukityyang berada di seberang tol mengalir ke bawah jalan menuju sungai kecil yang mengalir ke sungai Manggar kecil. Kalau dulu banjir gak pakai lumpur sekarang lumpur,” lanjutnya.
Menanggapi kekecewaan warga, Wakil Walikota Balikpapan, Rahmad Mas’ud berjanji akan mencarikan solusi bersama pihak terkait. Mengingat lokasi tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara Pemerintah Kota Balikpapan, DPRD dan juga Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
“Kami akan mencarikan solusi bersama provinsi dan anggota DPRD provinsi. Tanpa mengabaikan tanggung jawab kita sebagai pemerintah daerah mudah-mudahan ini ceoat selesai,” ucapnya saat meninjau ke lokasi.
Pemerintah Kota Balikpapan lanjut Rahmad melalui dinas pekerjaan umum akan segera membuat konsep untuk menyelesaikan persoalan banjir di pemukiman warga yang berdekatan dengan kawasan tol. Konsep ini akan diusulkan ke pemerintah maupun anggota DPRD Kaltim dari daerah pemilihan Kota Balikpapan. Mengingat Pemerintah Kota Balikpapan masih mengalami keterbatasan anggaran.
“Kami minta dibuatkan konsep dinas PU kota untuk diusulkan ke provinsi. Kita akan kawal ini drainase ini syukur-syukur bisa di perubahan 2020 ini,” jelasnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas PU Kota Balikpapan, Yusri Ramli menjelaskan dari informasi Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) akan dibuatkan kolam retensi untuk menangkap aliran air dari sisi jalan tol. Sehingga tidak langsung mengarah ke pemukiman warga.
“Untuk program jangka panjangnya BBPJN akan membuat drainase menuju laut melintasi jalan Mulawarman sepanjang 2 KM. Karena selama ini drainase kecil yang mengalir ke Sungai Manggar,” tuturnya.
Menurut Yusri program jangka panjang ini masih dalam tahap pematangan karena ada beberapa pihak yang terlibat. Seperti pemerintah daerah, masyarakat pengguna jalan dan pemilik lahan yang dilintasi proyek normalisasi drainase sungai Manggar.
“Informasi dari kepala balai akan dibangun drainase melewati tanah milik BRM. Surat sudah dilayangkan untuk minta izin rencana cross ke laut. Hasil penilaian menurut pak Junaidi (kepala Balai) itu satu-satunya solusi agar tidak banjir. Itu rencana jangka panjangnya,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post