Balikpapan, borneoupdate.com
Menyikapi persoalan tenaga kerja (naker) lokal yang kurang diakomodir dalam proyek, Refinery Development Master Plant (RDMP) yang dilakukan Pertamina dalam setahun terakhir, DPRD Kota Balikpapan mendorong pembentukan Panitia Khusus(Pansus), guna mencari kejelasan posisi naker lokal dalam proyek perluasan kilang RDMP) tersebut.
Kepada borneoupdate.com, Wakil ketua DPRD Balikpapan Thohari Azis mengatakan, dengan sisa waktu masa jabatan anggota dewan yang ada saat ini maka Pansus RDMP akan segera dibentuk. Pansus ini nantinya akan merekomendasikan, memohon atau meminta kepada Pertamina, untuk memprioritaskan penerimaan pekerja lokal yang ada di Balikpapan.
“Masa jabatan saya kan hampir habis, maka diusahakan untuk pembentukan Pansus, dan untuk kelanjutannya akan diserahkan ke anggota dewan yang baru bertugas,” jelas Thohari.
Sementara Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan yang membidangi ketenagakerjaan Mieke Henny mengatakan, DPRD juga berupaya mencarikan solusi dan kejelasan dari disnaker, terkait pekerja lokal agar bisa dipekerjakan pada proyek perluasan kilang milik pertamina.
“Saat ini ada 30 ribu pekerja lokal yang ingin mencari pekerjaan dapat terkoordinir dan didata, setidaknya jangan dipersulit sehingga kesempatan bagi masyarakat Balikpapan yang ingin mencari pekerjaan, tidak mengalami kesulitan hanya karena masalah persyaratan,” tegas Mieke.
Mieke Henny berharap dengan sisa waktu masa jabatan anggota dewan yang ada saat ini, nantinya dengan terbentuknya Pansus DPRD akan menghasilkan solusi, terkait keterlibatan pekerja lokal yang ada di Balikpapan dalam proyek RDMP.
“Bukan hanya kepada Pertamina saja, kalau bisa seluruh pelaku usaha industri yang ada di Balikpapan untuk mengutamakan pekerja asli kota ini, jangan menyepelekan kualitas sdm anak-anak atau warga Balikpapan,” lanjutnya.
Untuk diketahui, sejak tahun 2018 lalu Pertamina sudah mulai menjalankan proyek perluasan kilang RDMP, yang merupakan satu dari enam mega proyek kilang yang dibangun Pertamina. Keenam mega proyek kilang itu terdiri atas empat proyek perluasan, Refinery Development Master Plant (RDMP) dan dua proyek pembangunan baru, Grass Root Refinery (GRR).
Diharapkan dengan adanya proyek tersebut, dapat membuka peluang lebih besar dalam penyerapan tenaga kerja lokal. Sejumlah gabungan ormas lokal yang tergabung dalam Persatuan Ormas Asli Kalimantan (POAK), menuntut pemerintah daerah agar memperjuangkan nasib pekerja lokal agar diprioritaskan dalam mengisi lowongan di proyek perluasan kilang. (TS1982/FAD)
Discussion about this post