Samarinda, Borneoupdate.com – Sebanyak 41 orang wartawan dari Kalimantan Timur dinyatakan lolos dalam Program Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) yang dilaksanakan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang bekerja sama dengan Dewan Pers.
Para wartawan yang berhasil lolos ini mendapatkan sejumlah pembekalan bagaimana cara peliputan, menggambarkan perubahan perilaku masyarakat dan mempublikasikannya di media masing-masing ataupun laman resmi www. tergabung dalam FJPP setelah melakukan pendaftaran dan mengajukan aplikasi kepada panitia di laman www.ubahlaku.idPembukaan Program Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku ini secara resmi dibuka oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo, secara daring di Jakarta pada Rabu, (14/10/2020).
Peserta yang lolos dalam program ini sebanyak 3.517 orang di seluruh Indonesia dan di Kaltim untuk tahap I berhasil lolos 44 orang wartawan. Informasinya akan dibuka kembali program serupa untuk gelombang kedua.
Agus Sudibyo, Anggota Dewan Pers yang juga Ketua Tim Kerja FJPP mengatakan program ini merupakan program untuk membantu pemerintah dalam pengarusutamaan penanganan Covid-19 di Indonesia, yang melibatkan peran media massa.
“Hingga gelompang pertama ditutup pada 11 Oktober 2020, masih banyak wartawan yang ingin mendaftar. Sehingga kami memutuskan untuk membuka kembali gelombang kedua, yang dibuka hari ini hingga 18 Oktober 2020,” ujarnya saat webinar pada Kamis (14/10/2020).
Dijelaskan Agus, peran peserta terhadap perubahan perilaku adalah mengkampanyekan protokol kesehatan, mengawasi jalannya perilaku masyarakat di lapangan, menunjukkan contoh-contoh keberhasilan, mengevaluasi kelemahan-kelemahan, mengangkat cerita kepeloporan warga dan menampilkan kisah sukses dalam penanganan Covid-19.
Para peserta juga menjadi agen penepis informasi palsu (hoax) tentang penanggulangan pandemi, khususnya terkait dengan protokol kesehatan. Selain itu, pewarta juga harus mendapatkan informasi yang benar sehingga dapat menepis informasi menyesatkan yang beredar di media sosial.
Kerjasama dalam Program FJPP ini berlaku selama tiga bulan hingga Desember 2020 . Selain mengirimkan satu berita straight news setiap hari, pewarta yang lolos juga diharuskan membuat satu berita feature ataupun laporan mendalam tentang penanggulangan Covid-19 di Indonesia.(YA)




















Discussion about this post