Balikpapan, Borneoupdate.com – Pelayanan rapid test antigen telah tersedia di beberapa rumah sakit di Kota Beriman. Rapid test Antigen marak di galakkan di berbagai daerah bagi setiap orang yang melakukan perjalanan maupun bagi pendatang.
” Ada sebelas pelayanan kesehatan yakni rumah sakit dr. Kanudjoso Djatiwibowo, rumah sakit Siloam, rumah sakit restu ibu, Laboratorium Pramita, Laboratorium Khatulistiwa, Klinik Juanson, Klinik Panacea, Klinik Piramida Jaya, Klinik Grand Medica, Klinik PAM BSB Ewalk, Klinik Tirta,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Kota Balikpapan dr. Andi Sri Juliarty saat dihubungi melalui pesan, Jum’at (18/12/2020).
Dokter Dio sapaan akrabnya mengatakan rapid dengan metode antigen untuk mengidentifikasi orang yang terinfeksi virus corona dengan mendeteksi adanya materi genetik atau protein spesifik dari virus tersebut dalam tubuh seseorang.
“Rapid antigen dan Rapid Test dengan alat Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sama cara pengambilannya di swab (usapan, Red) cairan hidung tenggorokan. Akurasinya 50 persen,” terangnya.
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa rapid antigen mendeteksi protein di tonjolan-tonjolan luar virus, sedangkan RT-PCR mendeteksi genetika virus. Akurasi RT-PRC 95 persen hingga 99 persen.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi sebelumnya menjelaskan jika perlu melakukan evaluasi terlebih dahulu terkait penerapan rapid atau swab antigen. Sebab ada perbedaan antara Kota Minyak dengan kota-kota yang berada di pulau jawa, yang sudah lebih dulu menerapkan metode rapid atau swab antigen kepada setiap orang yang melakukan perjalanan baik pendatang maupun yang datang.
“Pengalaman kami pernah mengeluarkan kebijakan (bagi pendatang maupun akan melakukan perjalanan melakukan swab terlebih dahulu,Red) ini, kemudian ada kebijakan baru dari Menteri Perhubungan. Jadi harus hati-hati betul,” ucapnya.
Rizal mengatakan Kota Balikpapan sebagai pintu gerbang kegiatan perekonomian di Kalimantan Timur, sehingga perlu berhati-hati dalam mengambil kebijakan.
“Kami masih evaluasi. Kami akan konsultasi dulu dengan Gubernur supaya jangan sampai ini menimbulkan hal-hal yang tidak tepat antara pusat dan daerah,” ujarnya.(*)
Discussion about this post