Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemerintah Kota Balikpapan berencana melakukan simulasi kegiatan sekolah secara tatap muka jika nanti kota minyak berstatus zona kuning. Hal itu dilakukan sebagai pelonggaran (relaksasi) terhadap kegiatan pendidikan menyusul sejumlah izin yang dikeluarkan pemerintah terhadap sejumlah kegiatan di saat kota ini dalam zona orange.
Walikota sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan, Rizal Effendi mengatakan pihaknya memahami keinginan sebagian masyarakat agar sekolah segera buka. Karena pemerintah sudah membuka kegiatan untuk ekonomi seperti bioskop dan arena bermain meski dengan pengaturan yang ketat sesuai protokol kesehatan.
“Saya akan berkoordinasi dulu dengan dinas pendidikan. Kita akan lihat petanya terlebih dahulu sekolah yang di daerah kuning atau hijau kita akan bikin simulasi. Nanti kita lihat dulu apakah itu SD atau SMP,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (24/10)
Intinya lanjut Rizal pihaknya akan mempersiapkan terlebih dahulu seluruh pihak pengelola sekolah jika nanti kegiatan belajar secara tatap muka diperbolehkan. Kemudian dilanjutkan dengan simulasi sebelum pembukaan sekolah dilaksanakan agar pengelola bisa menjamin prosedur protokol kesehatan berjalan dengan baik.
“Persiapan dulu kita. Kalau nanti sudah kita bisa masuk ke zona kuning kita sudah siap. Tapi saya kira harus kita simulasi dulu karena secara SOP harusnya zonanya harus kuning jadi mohon bersabar,” tuturnya.
Menurut Rizal pihak dinas pendidikan juga sudah menggelar pelatihan pendidikan pra Covid-19 sebagai salah satu komponen penilaian saat nanti sekolah akan dibuka. Pelatihan itu merupakan persiapan yang dilakukan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan yang sesuai protokol Covid-19 dan dipatuhi seluruh warga yang ada di sekolah.
Sebab berdasarkan SOP dari pemerintah pusat, sekolah baru diizinkan buka kembali ketika wilayahnya minimal berada di zona kuning. Meski begitu pihak Pemkot Balikpapan lebih memilih menunggu konfirmasi dari daerah lain yang sudah berada di zona kuning maupun hijau yang sudah mengizinkan sekolahnya menggelar kegiatan belajar tatap muka.
“Untuk turun menjadi kuning ini perlu kerja keras kita bersama sebab indikatornya dari pusat lebih banyak. Untuk rasio kematian ini hanya berkurang nol koma, kita masih di angka 5. Kita berharap ke depan terus nol kematian,” tambahnya. (FAD)




















Discussion about this post