Samarinda, Borneoupdate.com – Penyebaran virus Korona atau Covid-19 di Kalimantan Timur memang masih terjadi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya orang yang terkonfirmasi positif yang terus bertambah. Update per 2 November 2020 penambahan kasus terkonfirmasi Positif harian di Kaltim mencapai 86 kasus, sehingga totalnya sebanyak 14.259 kasus.
Walau sudah mengalami penurunan, namun kondisi ini seharusnya tidak menjadi ketakutan masyarakat. Sebab kasus sembuh semakin terus hari terus bertambah setiap harinya. Bahkan saat ini persentase kasus sembuh setara rata-rata nasional, yaitu 80,2 persen.
“Kita semua harus termotivasi untuk melakukan pencegahan. Mulai dari disiplin menggunakan masker ketika keluar rumah, selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak dari orang lain dan menghindari kerumunan,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak di Samarinda, Senin (2/11).

Menurut Andi Ishak, jika kondisi ini terus ditingkatkan, maka dengan sendirinya wabah ini akan segera melandai. Tetapi, apabila masyarakat lalai dan terkesan mengabaikan protokol kesehatan, maka secara otomatis sangat sulit untuk keluar dari wabah ini.
“Kami minta masyarakat patuhilah protokol kesehatan. Teruslah berolah raga, menjaga asupan vitamin dan jangan lupa untuk tetap berdoa agar wabah ini segera berakhir,” sarannya.
Perkembangan terkonfirmasi Positif per 2 November 2020 ada penambahan 86 kasus, sehingga total positif berjumlah 14.259 kasus.
Sedangkan penambahan pasien Sembuh harian bertambah sebanyak 250 orang pasien, sehingga totalnya berjumlah 11.500 orang pasien. Sedangkan pasien yang dirawat mengalami penurunan sebanyak 166 orang pasien, sehingga total yang dirawat kini sebanyak 2356 kasus.
“Sedangkan pasien yang tercatat meninggal dunia pada hari ini bertambah dua orang sehingga totalnya sebanyak 489 kasus. Dua pasien yang meninggal dunia ini berasal dari Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu wanita 57 tahun dengan gejala Saluran Pernapasan Atas (ISPA) akut dengan komorbid hipertensi dan laki-laki 60 tahun dengan kasus gejala ISPA akut,” jelas Andi.(YA)




















Discussion about this post