Balikpapan, Borneoupdate.com – Sejak memutuskan mengusung pasangan Rahmad Mas’ud – Thohari Aziz pada tanggal 4 September 2020, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Balikpapan terus melakukan sejumlah persiapan. Hal itu sebagai bentuk komitmen kepada paslon yang diusung dalam Pilkada Balikpapan 2020 ini.
“Setelah keluar putusan rekomendasi partai sehari sebelumnya. Kami sudah siapkan kader-kader yang siap memenangkan apa yang diputuskan oleh pimpinan pusat PPP. Apalagi 3 lembaga survei semua mengunggulkan pasangan RT, kata Ketua DPC PPP Balikpapan, Jumiati, si hadapan wartawan, Ahad (15/11) siang.
Ia menjelaskan hingga November ini, para kader di DPC terus turun blusukan menghidupkan mesin partai tingkat PAC, ranting sampai ke akar rumput. Termasuk juga wanita persatuan pembangunan yang merupakan sayap PPP dalam membina masyarakat lewat pengajian.
“Kami bersama hampir tiap hari di beberapa titik kami blusukan melibatkan perangkat partai di 34 ranting kelurahan. Saya memimpin langsung bersama PAC ke 34 ranting di kelurahan,” ujar Jumiati.
Dalam proses memenangkan pasangan RT ini lanjut Jumiati, pihaknya berupaya memaksimalkan potensi suara yang dihasilkan pada pemilu legislatif beberapa waktu lalu. Di mana saat pemilu legislatif tahun 2019 PPP di Balikpapan mampu meraup suara hingga 60 ribu lebih.
“Suara kami 60 ribu lebih di Balikpapan saat pileg beberapa waktu lalu. Suara itu berasal dari kader PPP yang maju sebagai calon anggota legislatif tingkat Balikpapan, Kaltim hingga pusat. Dengan besaran jumlah suara tersebut kami siap memenangkan pasangan RT,” tegasnya.
Saat ditanya mengenai prosentase suara yang bisa dihasilkan PPP untuk pasangan RT di pilkada Balikpapan menurut Jumiati pihaknya belum bisa memberikan angka secara pasti. Mengingat proses kampanye masih berjalan sampai mendekati hari pemungutan suara. Adapun saat ini PPP sudah memiliki 68 titik yang disiapkan sebagai tempat sosialisasi pasangan RT kepada masyarakat.
“Kami tidak bisa mengumumkan target prosentase PPP dalam perolehan suara saat pemungutan suara 9 Desember 2020. Karena kami bekerja sebagai tim dengan partai yang tergabung dalam koalisi. Intinya secara kolektif target suara yang diinginkan yakni 85%,” lanjutnya.
Sementara mengenai adanya kader PPP yang tidak mematuhi keputusan pusat di pilkada Balikpapan, Jumiati, mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Karena yang bersangkutan saat ini berstatus mantan pengurus PPP di Balikpapan. Sementara untuk seluruh kader yang masih menjadi pengurus aktif wajib mematuhi putusan rekomendasi pimpinan pusat partai.
“Memang ada mantan pengurus PPP di Balikpapan yang beda pilihan politik di pilkada ini. Itu tidak bisa kami tindak hanya kami keluarkan dari grup WhatsApp saja,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post