Babulu, Borneoupdate.com – Ditengah masa pandemi covid 19, petani di penajam paser utara harus terus di tantang agar bisa terus produktif. Hal ini dilakukan, agar kebutuhan pangan daerah khususnya beras, bisa terpenuhi.
Sebagai wilayah yang disebut sebagai salah satu lumbung padi kalimantan timur, bahkan digadang gadang akan menjadi pemasok beras ke pusat ibokota negara baru kedepannya. Wilayah penajam paser utaradi tengah masa pandemi covid-19 ini, petaninya harus bisa terus produktif.
Selain harus tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari dari hasil keuntungah usaha pertanian beras sawah, petani juga di minta agar bisa menjaga protokol kesehatan, dimana penyebaran virus corona, nyaris membatasi segala aktifitas mereka.
Kawasan pertanian di desa Sri Raharja Kecamatan Babulu misalnya, disebutkan salah satu petaninya yakni Nur Daona, bahwa dirinya bersama rekan sejawatnya, selain harus waspada terhadap ancaman virus, serta ditengah situasi cuaca yang tak menentu dan ketersediaan pupuk kurang optimal, memaksa mereka harus lebih intens, mengurus sawah mereka.
“Ya usaha pertanian gini, kita ya terus kerja walau ditengah corona begini. Karena bertani itu aja mata pencarian kita, tetap kita bertani pakai penutup mulut (masker), kan cuaca dan penyakit kita gak tau” ungkap Nur Daona.
Hal ini diakui, semata mata agar dapur bisa tetap ngebul, selain itu juga harus memenuhi kebutuhan sandang papan mereka, tentu saja dari nilai untung jual gabah mereka.
“Ya dari hasil bertani inilah yang kita harus usahakan, biar bisa dipakai untuk beli sembako lainnya” terang Daona.
Al hasil, dengan jerih upaya nur daona beserta petani lainnya, mengaku mampu panen setahun minimal dua kali.
“Selama musim corona begini, ditambah lagi cuaca nda nentu, kita ya paling banyak panen dua kali setahun” tutup Daona.(Syahruddin)




















Discussion about this post