Balikpapan, Borneoupdate.com – Pemerintah Kota Balikpapan mulai merancang langkah awal untuk pembukaan kegiatan pembelajaran secara tatap muka pada tahun 2021 mendatang. Tahap pertama yang ditempuh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai satuan kerja yang menangani pendidikan di Kota Balikpapan yakni membagikan angket kepada para orang tua sebagai jajak pendapat terkait pembukaan kembali kegiatan tatap muka di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Muhaimin mengatakan pembukaan sekolah dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini dijadwalkan pada 12 Januari 2021 mendatang. Namun untuk merealisasikan rencana tersebut, ada sejumlah rekomendasi dari Satgas Covid-19 di Balikpapan yang harus dipenuhi oleh penyelenggara sekolah.
“Intinya harus mematuhi protokol kesehatan. Termasuk pengaturan jumlah siswa yang hadir di sekolah. Semua itu kami mulai dari lembar angket yang dibagikan ke orang tua siswa. Isinya tentang kesediaan orang tua untuk melibatkan anaknya dalam pembelajaran secara tatap muka di sekolah,” ujarnya, Kamis (26/11).
Angket yang dibagikan kepada orang tua, lanjut Muhaimin, berisikan sejumlah pilihan kepada orang tua untuk memilih terlibat pembelajaran tatap muka atau tetap secara online (daring) seperti saat ini. Pilihan tersebut akan diteruskan kepada dinas pendidikan agar pengelola sekolah tetap memberikan fasilitas pembelajaran online kepada orang tua yang masih menginginkan anaknya belajar secara daring.
“Ini kan jadwalnya sudah penilaian akhir sekolah, nanti pada saat rapat kita akan bagikan kepada orang tua, semacam kuesioner atau angket kepada orang tua untuk memilih apakah anaknya belajar daring atau ikut belajar tatap muka, nanti kalau misalnya kalau orangtua masih menginginkan belajar daring tugas satuan pendidikan tetap memfasilitasi,” terangnya.
Menurut Muhaimin sesuai dengan arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pelaksanaan belajar tatap muka itu harus disepakati oleh tiga pihak. Yakni pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Balikpapan, kepala sekolah beserta seluruh penyelenggaranya dan komite sekolah sebagai perwakilan orang tua siswa.
“Saat mendekati pembukaan kegiatan belajar di sekolah, pihak disdik akan meminta seluruh tenaga pengajar untuk melakukan isolasi mandiri di rumah seminggu sebelumnya. Ini untuk memastikan kondisi kesehatan tenaga pengajar sebelum bertugas sehingga benar-benar aman dari potensi penyebaran virus corona,” lanjutnya.
Untuk saat ini tambah Muhaimin, pihaknya sedang menyusun sejumlah teknis kegiatan belajar mengajar di sekolah diantaranya soal perubahan jam kegiatan belajar mengajar sesuai protokol kesehatan. Rencananya tingkat SMP akan dibatasi selama 4 jam sedangkan tingkat SD terbagi dua yakni 3 jam untuk kelas 4, 5 dan 6 kemudian untuk SD kelas 1, 2 dan 3 hanya satu jam saja. Tidak hanya itu, pihak disdik juga meniadakan pelajaran olahraga dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah untuk menghindari kontak fisik, termasuk melarang pembukaan kantin di areal sekolah.
“Jadi anak-anak itu datang ke sekolah, masuk kelas, nanti jam istirahat tetap di dalam kelas, waktunya pulang nanti langsung pulang,” pungkasnya. (SAN)
Discussion about this post