Balikpapan, Borneoupdate.com – Masa reses sidang II tahun 2024/2025 menjadi kesempatan pertemuan antara wakil rakyat dan warga daerah pemilihan. Ada beragam cara mempertemukan kedua pihak. Di antaranya dialog dan kunjungan langsung. Menariknya, ada anggota dewan yang menggelar pengajian sebagai media bertemu dengan warganya.
Hal ini yang dilakukan Suriani, anggota DPRD Kota Balikpapan dari daerah pemilihan Kecamatan Balikpapan Timur. Dirinya menggelar pengajian sekaligus penyampaian program kebutuhan dasar masyarakat. Yakni dengan mengundang KH Muhammad Syauqi MZ, dai muda yang merupakan putra dari almarhum KH Zainuddin MZ.
Suriani mengatakan kegiatan di kediamannya ini untuk mengurangi suasana formal dalam pelaksanaan reses. Termasuk menggugah semangat warga untuk mendapatkan ilmu agama dari kegiatan pengajian yang berlangsung. Sekaligus memperkuat semangat kebersamaan antara masyarakat dan wakilnya di parlemen.
“Alhamdulillah ratusan warga hadir dengan antusias. Jadi reses kali ini tidak berlangsung dalam suasana formal. Ini seperti ketemu antar tetangga saja. Kan saya mewakili warga,” ujarnya di RT 23, Kelurahan Manggar Baru, Senin (28/04).
Dalam kesempatan tersebut, Suriani juga menjelaskan tentang enam program yang sedang diperjuangkan. Yakni pendidikan gratis, SMP di daerah Manggar, BPJS gratis, bantuan UMKM, pengawasan LPG subsidi hingga beasiswa pelajar. Seluruhnya merupakan bagian dari komitmennya dalam mengawal pembangunan dan pelayanan publik.
“Saya tidak hanya mencatat keluhan warga. Saya hadir untuk membawa solusi, memaparkan program pemerintah sebagai kesempatan bagi warga. Kan program yang selama ini telah berjalan dan mulai berdampak langsung bagi masyarakat,” lanjutnya.
Sementara dalam tausiyahnya, KH Muhammad Syauqi MZ menyampaikan pentingnya menjadi al Qur’an sebagai petunjuk hidup. Karena hidup tidak hanya persoalan fisik tapi juga memperkuat spiritual agar tidak mudah kecewa dan putus asa. Apalagi di tengah perlombaan mencari harta yang banyak orang sampai menghalalkan segala cara.
“Maka masyarakat harus mampu menjadikan al Qur’an petunjuk kehidupan. Agar tidak gampang goyah iman. Memang kita perlu membangun daerah. Tapi bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga ruh dan nilai Islam harus hidup di tengah masyarakat,” tambahnya. (SAN)
Discussion about this post