BALIKPAPAN, Borneoupdate.com – Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menegaskan bahwa Kota Balikpapan sangat mendukung penunjukan Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota negara menggantikan Provinsi DKI Jakarta. Diyakini, penunjukan Kaltim sebagai ibu kota negara akan membawa dampak perekonomian yang lebih baik bagi masyarakat Balikpapan.
Hal tersebut dikatakan Rizal Effendi dalam acara bertajuk Government RoundTable Series “COVID-19: NEW, NEXT & POST” Episode 15 bertema “Kaltim : Pasca Penunjukan sebagai Ibu Kota Negara Baru” yang diselenggarakan secara virtual oleh Markplus.Inc, pada Senin (3/8/2020).
“Dengan penunjukan ini kita di Balikpapan inginnya menyiapkan sumber daya manusia-nya. Makanya kita ingin Institut Teknologi Kalimantan (ITK) sebagai proyek strategis nasional agar warga Kaltim jangan sampai menjadi penonton ketika IKN di Kaltim ini dibangun,” tegasnya.
Rizal menjelaskan, sebagai kota penyangga ibu kota negara kelak, maka Balikpapan harus berbenah diri sejak saat ini. Selain pembangunan SDM, Rizal berharap adanya perluasan dan perpanjangan run way Bandar Udara Sultan Adji Muhammad Sulaiman, Sepinggan Balikpapan.
“Dengan penunjukan Kaltim sebagai Ibu Kota Negara RI, otomatis pergerakan orang dan barang melalui akan menjadi sangat ramai. Sebagai bandara internasional, tentu kita ingin penambahan (run way) sehingga lebih layak dalam mendukung ibu kota negara,” ujarnya.
Dijelaskan jika beberapa persiapan IKN di Balikpapan terus berjalan. Seperti adanya pembukaan kantor-kantor penting pemerintahan seperti Balai Besar Kementerian Pekerjaan Umum dan rencana pemasangan alat deteksi dini untuk ancaman tsunami di Teluk Balikpapan.
Namun, wali kota berkacamata ini juga menyampaikan sejumlah kekurangan Kota Balikpapan, diantaranya sulitnya pasokan air baku untuk memproduksi bersih. “Dalam rencana jangka pendek, telah ada kesepakatan antara Kementerian Pekerjaan Umum, bahwa air baku akan disuplai dari Kabupaten Penajam Paser Utara. Untuk tahun ini saja, Balikpapan memerlukan tambahan air baku untuk air bersih sebesar 1.000 liter per detik,” ucapnya.
Sebagai kota penyangga ibu kota, Balikpapan berharap dapat menjadi kota transit. Apalagi jumlah pendatang yang sebagian besar Aparatur Sipil Negara (ASN) nantinya diperkirakan berjumlah 1, 5 Juta orang.
Tidak lupa, acara yang turut dihadiri oleh Gubernur Kaltim Isran Noor, Bupati Berau HM Muharram dan sejumlah pejabat tinggi di Kaltim ini, turut disampaikan perkembangan Covid-19 di Kaltim, khususnya di Kota Balikpapan. Diakui Rizal, dengan adanya pandemi Covid-19, beberapa rencana pembangunan sempat mengalami penundaan dan terkoreksi dalam penganggaran.
Di Kaltim, jelas Rizal, Kota Balikpapan tertinggi orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka berasal dari pekerja-pekerja dari luar Kaltim yang saat ini sedang bekerja di beberapa proyek besar migas dan batu bara yang banyak menyerap tenaga kerja.
“Sehingga tidak mudah menyeimbangkan pembangunan (saat ini) dengan adanya pandemi Covid ini. Ini persoalan kita saat ini di Balikpapan. Tetapi pembangunan di IKN ini sangat penting. Jadi kita hanya bisa berdoa semoga Covid ini cepat berlalu,” jelasnya.(YA)
Discussion about this post